Banda Aceh masuk 3 besar tata permukiman terbaik

Kota Banda Aceh tahun ini kembali terpilih menjadi salah satu kota di Indonesia yang dinilai berhasil melakukan penataan perumahan dan permukiman. Banda Aceh bersaing dengan Kota Cimahi dan Malang untuk menjadi yang terbaik kategori kota sedang/menengah.

Walikota Banda Aceh, Mawardy Nurdin, kepada Serambi tadi malam mengatakan, kemarin ia mempresentasikan kemajuan perumahan dan permukiman serta tata ruang Kota Banda Aceh, di hadapan dewan juri di Kantor Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), di Jakarta.

“Alhamdulillan tahun ini kita masuk tiga besar, bersama Kota Cimahi dan Malang. Mudah-mudahan kita bisa jadi juara 1 seperti tahun lalu, dan membawa pulang penghargaan Adiupaya Puritama,” kata Mawardy yang sedang mengikuti Rapat Koordinasi Nasional tentang Sekolah Bermutu bersama Menteri Pendidikan RI, di Bandung.

Beberapa poin penting dipresentasikan, kata Mawardy, antara lain tentang sanitasi, pembangunan fasilitas escape building (gedung penyelamatan), ruang terbuka hijau, dan pembangunan rumah susun di Keudah.

Adiupaya Puritama adalah penghargaan yang diberikan Kemenpera RI setiap tahun kepada kota-kota yang dinilai berhasil menata perumahan dan permukiman dengan baik. Ada tiga kategori, kota kecil, sedang, dan kota besar.(saf)

Editor : bakri

sumber : http://aceh.tribunnews.com

tambahan :

Sembilan pemerintah daerah bersaing keras memerebutkan penghargaan dalam bidang perumahan Adiupaya Puritama, salah satunya Kota Banda Aceh. Penghargaan ini ditujukan untuk mendorong pemda meningkatkan perhatian dalam menyelenggarakan perumahan dan permukiman, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat, Hazaddin TS mengatakan, sembilan Pemda tersebut antara lain Kota Banda Aceh, Kabupaten Malang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sleman, Kota Cimahi, Kota Malang, Kota Palembang, Kota Bandung, dan Kota Jakarta Utara.

“Pemda tersebut berhasil lolos verifikasi lapangan serta penilaian administrasi yang dilakukan oleh tim juri,” ujar Hazaddin dalam rilisnya yang diterima Tribunnews.com, Kamis (15/9/2011). Dengan penghargaan ini, Pemda didorong menyediakan perumahan yang layak huni.

Pemberian penghargaan ini diberikan Kemenpera sejak tahun 2008 lalu dan menjadi agenda tetap tahunan dalam rangka memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas) yang jatuh setiap tanggal 25 Agustus. Dalam pelaksanaannya, Kemenpera juga bekerjasama dengan instansi terkait lainnya.

Beberapa kriteria yang dinilai adalah rencana strategis daerah, penilaian oleh Asosiasi, realisasi pengembangan perumahan, kelembagaan Pengembangan perumahan, pembiayaan pengembangan perumahan, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan, lingkungan, terobosan dan Inovasi.

Kemenpera menggaet pihak lain dalam pemilihan pemda yang layak mendapat penghargaan ini. “Anggota tim merupakan perwakilan dari Kementerian Perumahan Rakyat, Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Perum Perumnas, Asosiasi (REI, APERSI, APPSI), MP3I, Housing Urban Development (HUD), serta Universitas Indonesia,” terangnya.

Pemberian penghargaan Adiupaya Puritama ini rencananya akan diberikan langsung oleh Menpera Suharso Monoarfa pada malam resepsi Hari Perumahan Nasional yang akan dilaksanakan pada 22 September 2011 mendatang. (tribunnews.com)

TAMBAHAN 2 :

Wali Kota Banda Aceh Ir Mawardy Nurdin, M Eng Sc, kembali menerima penghargaan Adiupaya Puritama dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI, Kamis (22/9) malam, di Ballroom Birawa Hotel Bidakara, Jakarta.

Kabag Humas Pemko Banda Aceh, Drs Mahdi mengungkapkan, penghargaan di bidang penyelenggaraan perumahan dan pemukiman ini diserahkan Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), Hazaddin Sitepu, mewakili Menteri Perumahan Rakyat.

“Ini merupakan penghargaan untuk kedua kalinya. Tahun ini, Banda Aceh terpilih sebagai kota terbaik ketiga dalam bidang penyelenggara perumahan dan kawasan permukiman, untuk kategori kota menengah/kecil, setelah Kota Cimahi dan Malang,” kata Mahdi, Jumat (23/9).

Menurutnya, prestasi itu diraih melalui penilaian oleh tim juri dan tim verifikasi terhadap aspek kelembagaan, pembiayaan, keberpihakan kepada rakyat kecil, wawasan lingkungan, dan regulasi.(th) http://aceh.tribunnews.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*