Gelar TTG Aceh 2014

???????????????????????????????Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) ke IX tingkat Provinsi Aceh diselenggarakan di Keuniree, Sigli, Pidie berlangsung sejak 28 Mei 2014 dan berakhir Minggu (1/6) malam, dengan tema “Dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal melalui pendayagunaan teknologi tepat guna kita wujudkan kemandirian masyarakat Aceh.

Stand Kota Banda Aceh menampilkan alat TTG berupa :

  1. Mesin gongseng kopi (Roaster)
  2. Tungku peleburan logam LPG daur ulang logam bekas
  3. Mesin router kayu duplikat

Stand Kota Banda Aceh terpilih sebagai Juara II memperoleh Piala Tetap dari Gubernur Aceh, serta memperoleh Plakat dan uang.

Kabupaten Pidie yang juga selaku tuan rumah keluar sebagai juara umum Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) ke IX tingkat Provinsi Aceh

Sementara itu, untuk utusan dari Aceh Selatan meraih juara pertama untuk alat pemecah kulit biji pala yang ditemukan ide (inventor) oleh Herdiansyah. Sementara itu, penutupan TTG even provinsi itu berlangsung bakda Shalat Isya yang ditutup oleh Wakil Bupati Pidie, M Iriawan SE. Sebelum acara penutupan tamu dihibur aneka kesenian tarian yang ditampilkan siswa asal Pidie.

Pada malam terakhir itu hadir para bupati dan kepala BPM se-Aceh atau mewakili. Sebelumnya, Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) se-Aceh melakukan evaluasi hasil Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat provinsi ke IX di Keuniree, Sigli, Pidie Provinsi Aceh.

Pertemuan itu dipimpin oleh H Teuku Rusdi SP MSi, Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Pedesaan (PTP) Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Provinsi Aceh di arena TTG, Minggu (1/6) siang.

Silaturrahmi tersebut diikuti semua kepala BPM se-Aceh atau mewakili menyampaikan keluhan atau uneg-uneg serta kekurangan selama mengikuti even.

Peserta TTG dari se-Aceh intinya memberi apreasi kepada panitia pelaksanan dalam hal ini BPM Pidie. Pelaksanaan pameran ini menyedot perhatian banyak masyarakat. “Kami melihat kesiapan panitia cukup bagus. Semoga ke depan panitia bisa mengikuti seperti yang telah dilaksanakan di Pidie,” kata Said, Kepala BPM Pidie Jaya yang mengaku sudah sembilan kali mengikuti kegiatan serupa di kabupaten lainnya.

Lebih dan kurang dalam pelaksanaan even besar seperti itu menang tetap ada. Karena untuk masa yang akan datang semoga panitia penyediakan MCK yang cukup, sehingga tidak harus antre ketika memasuki waktu shalat.

Sementara Zulkifli, Kepala BPM Kota Lhokseumawe mengharapkan, alat teknologi buah karya anak bangsa ini bisa dipromosikan dan dipatenkan. Sehingga dapat dipasarkan secara lebih luas. Di tempat terpisah, Ketua tim juri TTG, Dr Izarul Machar kepada Serambi, Sabtu (31/5) petang menyebutkan, penilaian untuk pemenang TTG sangat sulit. Karena semua hasil karya yang diperlombakan bagus. Sehingga tim juri tetap mengedepan aspek yang sudah disepakati, yaitu tepat digunakan dan bisa diimplementasikan langsung.Setiap malam pengunjung Arena pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) ke IX di Keuniree, Sigli, Pidie cukup ramai. Bahkan masyarakat juga sangat antusias menyaksikan berbagai hiburan yang ditampilkan di panggung utama arena tersebut.

“Sejak malam pertama pengunjung selalu membludak,” ujar H Teuku Rusdi SP MSi, Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Pedesaan (PTP) BPM Aceh kepada Serambi, Jumat (30/5).

BPM Aceh selaku penyelenggara event provinsi ini mengaku cukup senang melihat antusiasme masyarakat dalam menghadiri pemeran yang jarang-jarang dilaksanakan itu. Disebutkan, pelaksanaan TTG di Pidie jauh berbeda di kabupaten/kota lainnya yang sudah pernah dilaksanakan. Hal itu menurut Teuku Rusdi, juga salah satu indikator juga karena masyarakat haus hiburan.

Ia mengimbau supaya peserta pameran dari kabupaten/kota se-Aceh menjaga konsistensi stan pameran sampai batas akhir masyarakat.

Sementara itu, pada Jumat (30/5) beberapa stan TTG dikunjungi terlihat memamerkan aneka keunggulan asal daerah. Seperti di stan Kabupaten Bener Meriah menjagokan alat penggiling kopi langsung siap saji.

Selanjutnya, di stan Kecamatan Mutiara diperlihatkan alat peras kelapa menjadi santan serta alat penggiling tebu.

Alat lain dipamerkan adalah pintu pagar memakai remot yang diinovator para siswa SMK Alfitri itu. Sementara itu di stan Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Pidie memaperkan aneka produk rotan. “Produk mebel rotan itu banyak diminati,” kata Kabid Industri Disperindag ESDM Pidie, Dra Mardaini.

Sementara di stan Pemkab Pidie Jaya mengandalkan mesin inovasi pengolah kerupuk dari sumber hewani dan nabati. Menurut Bupati Pijay, Aiyub Abbas mesin tersebut dirancang oleh Indra Saputra warga Beuracan, Kecamatan Meureudu.(aya/c43

http://aceh.tribunnews.com  (diolah)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*