Blusukan ke warga fakir miskin dan uzur

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE, Selasa (14/7/2015) melakukan blusukan mengunjungi rumah-rumah warganya yang fakir, miskin dan lanjut usia dalam wilayah Kota Banda Aceh. Ada enam rumah warga di wilayah Kecamatan Lueng Bata dan Ulee Kareng yang dikunjungi Illiza bersama sejumlah Kepla SKPD yang diboyongnya.

DSC02792 DSC02796 DSC02797 DSC02799Rumah pertama yang dikunjungi Illiza, adalah Nenek Sakdiyah di Gampong Pante Riek. Nenek Sakdiyah (82 tahun) menempati sebuah rumah panggung yang sangat sederhana yang terbuat dari papan. Nenek Sakdiyah tinggal berdua dengan anak laki-lakinya yang masih lajang. Illiza sangat terharu melihat kehidupan Nenek Sakdiyah yang sehari-harinya hanya fokus beribadah saja meski kondisi tubuhnya lemah karena dimakan usia.

“Nenek Sakdiyah tidak mau diberikan bantuan, beliau sangat selektif karena khawatir sumbernya berasal dari pihak-pihak yamg memiliki misi-misi tertentu seperti misi pendangkalan aqidah. Ini bantuan yang kita berikan mesti kita jelaskan dulu dari siapa, baru Nek Sakdiyah mau terima. Nek Sakdiyah tidak kenal saya karena gak pernah nonton TV,” jelas Illiza sambil tersenyum.

Di rumah Nek Sakdiyah, bantuan berupa spring bed, kompor gas, beras, minyak goreng, gula dan kebutuhan pokok lainnya diserahkan. Tidak lupa, Illiza juga menyerahkan Al-Quran dan Mukena yang dipakaikannya langsung kepada Nek Sakdiyah.

Kemudian, Illiza melanjutkan perjalanan menuju sebuah rumah mirip gubuk di Gampong Lamseupeung. Kondisi keluarga ini lebih miris karena rumah yang ditempati merupakan lahan milik orang, mereka hanya diberikan hak pakai saja. Di rumah ini, sejumlah staf wali kota kembali menurunkan bantuan, seperti Kompor Gas lengkap dengan regulator dan tabungnya, beras, minyak goreng, gula dan bahan pokok lainnya. Illiza juga memberikan mukena dan kitab Suci Al-Quran di setiap rumah yang dikunjunginya.

Selesai di Lamseupeung, wali kota kembali melanjutkan perjalanannya kerumah Nek Aisyah di Gampong Ilie, Ulee Kareng. Kehidupan Nek Aisyah sangat memprihatinkan, dengan kondisi tubuh yang sudah lemah dan bungkuk, Nek Aisyah menempati rumah panggung yang terbuat dari papan yang kondisinya sudah sangat reot dengan lantai yang sudah mulai lapuk. Sangat berbahaya bagi Nek Aisyah karena sewaktu-waktu rumah ini bisa rubuh atau ambruk lantainya.

Melihat kondisi ini, Illiza langsung meminta rumah Nek Aisyah didata untuk di bangun baru, namun Nek Aisyah meminta rumahnya tetap dalam bentuk rumah panggung dan tidak mau rumah beton.

“Iya gak apa-apa, nanti kita bedah aja rumahnya sesuai dengan permintaan Nek Aisyah. Yang penting rumahnya memiliki standar keamanan dan nyaman bagi Nek Aisyah beristirahat dan beribadah,” kata Illiza.

Perjalanan Illiza berakhir di Gampong Doy, Ulee Kareng dii rumah kakek Abdurrahman. Illiza mengaku terharu melihat kondisinya sudah pikun tapi tetap lancar membaca Al-Quran. Bacaan Al-Quran Kakek Abdurrahman bermula saat Illiza menanyakan kegiatan beliau sehari-hari. Karena sudah lemah dan lebih sering berada di rumah saja, Kakek Abdurrhaman sering menghabiskan waktunya membaca Al-Quran.

“Ini kebesaran Allah, dari Kakek Abdurrahman kita bisa belajar bagaimana beliau masih lancar baca Al-Quran mesti sudah pikun, Ini bukti Iman beliau bagus,” ungkap Illiza.

Seusai menyerahkan bantuan, Illiza meminta Kakek Abdurrahman membaca Al-Quran, melihat permintaan wali kota, ajudannya Tiara, langsung menyodorkan Al-Quran yang memang sudah dibawa untuk di hadiahkan kepada Kakek Abdurrahman. Bacaan Al-Quran Kakek Abdurrahman ini membuat Illiza mencucurkan air mata. Illiza mengaku bangga dengan warganya, meski hidupnya miskin karena faktor uzurnya, namun tetap memiliki iman yang kuat yang senantiasa selalu mengingat Allah.

Kepada media yang mewawancarainya, Illiza mengatakan kegiatan kunjungannya ke rumah warga fakir dan miskin ini bukan kali pertama, karena sebelumnya juga sudah dilakukan kunjungan ke wilayah Kecamatan Baiturrahman.

Kata Illiza, dirinya akan terus datang dan melihat langsung kondisi warganya yang tergolong miskin, fakir dan lansia. “Selama Ramadhan sudah sekitar 10 rumah yang kita kunjungi. Saya ingin pastikan bahwa data yang diserahkan Camat benar-benar sesuai dengan kriteria yang kita inginkan sehingga bantuan yang kita berikan tepat sasaran dan benar-benar jatuh ke tangan warga yang membutuhkan,” kata Illiza.

Katanya lagi, setiap rumah warga yang kondisinya tidak layak akan direnovasi, bahkan ada yang di bangun baru. “Setelah kita lihat, ada rumah warga yang harus kita bangun baru, ada yang hanya perlu renovasi saja,” katanya. (Mkk)

http://www.bandaacehkota.go.id/ 

BPM Kota Banda Aceh dalam kegiatan tersebut menyumbangkan 18 buah Al Quran, 18 Jilbab dan 18 kain sarung.