Pelatihan Simulasi Pola Asuh, Kadarkum, dan PKBN

Banda Aceh – Tim Penggerak PKK Kota Banda Aceh menggelar Pelatihan Simulasi Pola Asuh, Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum), dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN). Acara yang berlangsung di Aula Gedung C Balai Kota Banda Aceh ini diikuti oleh 90 kader PKK se-Kota Banda Aceh, Rabu (28/9/2016).

Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal saat membuka acara bertema “Kita Bangun Keluarga yang Tangguh dan Berkarakter Madani” tersebut menyatakan sangat mengapresiasi dan mendukung acara ini. “PKK sebagai organisasi kader harus mengambil peran dalam mewujudkan Banda Aceh sebagai Model Kota Madani.”

Menurut Pembina TP PKK Banda Aceh ini, dalam menjalankan pola asuh terhadap anak, kaum ibu harus benar-benar memiliki ilmu pengetahuan yang memadai mulai dari masa persiapan pernikahan, kehamilan, kelahiran, pemberian ASI eksklusif hingga pola pendidikan bagi anak.

“Meskipun begitu, pendidikan bagi anak bukan hanya menjadi tanggung jawab ibu, tapi juga menjadi tanggung jawab ayah. Peran ayah yang ideal juga harus dipahami dengan baik oleh kaum laki-laki. Untuk itu, kami menilai untuk kedepannya sosialisasi seperti ini perlu pula diberikan kepada kaum ayah.”

Menurut Illiza, anak-anak yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari sang ayah terutama pada waktu usia dini, maka saat beranjak dewasa kehidupannya cenderung kurang seimbang, seperti ada sesuatu yang kurang dari diri sang anak. “Dengan pola asuh yang seimbang dan ilmu pengetahuan, maka kita akan dapat melahirkan generasi yang berkualitas, berakhlakul karimah, saleh dan saleha.”

Ia juga menekankan, dalam masa tumbuh-kembangnya anak akan meniru semua prilaku orangtuanya. “Oleh karena itu berikan contoh yang baik dalam setiap sikap dan perbuatan serta kata-kata. Maka dengan mudah anak akan mencontohnya dan menyimpannya dalam memori bawah sadarnya.”

“Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri. Jika anak dibesarkan dengan motivasi, maka ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan kelembutan, maka ia belajar menghargai,” pesan Illiza.

Sebelumnya di tempat yang sama, ketua panitia Buraida Bahagia menyebutkan tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan terhadap pola asuh keluarga yang benar. “Tujuan lainnya untuk membekali orang tua perihal membentengi anak dari kerusakan moral, serta memotivasi orang tua untuk mewujudkan keluarga yang tanggih dan mandiri,” katanya.

“Peserta kegiatan ini berjumlah 90 orang yang mewakili 90 gampong yang ada di Banda Aceh. Narasumbernya kami hadirkan dari pihak Kemenkumham, Kesbangpolinmas, dan Dinas Syariat Islam. Kepada setiap peserta nantinya juga akan kami berikan satu paket simulasi pola asuh untuk dapat dipraktekkan di gampongnya masing-masing,” katanya pada acara yang turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Banda Aceh Fauziah Zainal Arifin, dan Ketua TP PKK Kecamatan se-Kota Banda Aceh tersebut. (Jun)

http://www.bandaacehkota.go.id