Peluncuran Buku “One Village One Product” Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan Rektor Unsyiah Samsul Rizal secara resmi meluncurkan buku “One Village One Product”. Peluncuran buku yang memuat informasi lengkap mengenai 116 produk UMKM dan ekonomi kreatif di Banda Aceh tersebut berlangsung di Balai Senat Unsyiah, Rabu (18/7/2018).

Alhamdulillah sekarang produk-produk unggulan yang ada di 90 gampong se-Banda Aceh sudah tercatat dalam buku ini. Tentu ini akan sangat membantu para pihak terkait untuk semakin mengembangkan ekonomi kreatif dan industri kecil,” kata Wali Kota Aminullah dalam sambutannya.

Terkait bantuan permodalan, katanya, Pemko Banda Aceh juga sudah membentuk sebuah lembaga keuangan mikro -PT Mahira Muamalah Syariah (MMS). “Dengan adanya lembaga ini, kita juga berharap dapat membasmi praktik rentenir yang menjerat pelaku usaha kecil kita selama ini,” katanya.

Sementara mengenai promosi dan pemasaran, wali kota mengatakan butuh pemikiran dan partisipasi aktif semua pihak agar produk-produk Banda Aceh semakin mendunia. “Salah satu upaya yang telah kami lakukan yakni dengan menggelar sebanyak mungkin event yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi kreatif dan pengusaha UMKM untuk menjual produk-produknya.”

Ia menambahkan, Pemko Banda Aceh juga tengah giat-giatnya menggenjot sektor pariwisata. “Dengan banyaknya wisatawan lokal maupun domestik yang berkunjung ke Banda Aceh, tentu akan semakin banyak pula mereka membawa pulang ‘bungong jaroe’ ke daerah atau negaranya masing-masing,” katanya.

Pada kesempatan itu, wali kota juga mengharapkan agar kerja sama antara Pemko Banda Aceh dan Unsyiah dalam pengembangan ekonomi lewat program OVOP ini dapat berlanjut pada masa mendatang. “Kami ingin mengembangkan kerja sama dengan Unsyiah untuk memasarkan produk ekonomi kreatif Banda Aceh ke dunia,” katanya.

Rektor Unsyiah Samsul Rizal menyampaikan apresiasinya atas terbitnya buku OVOP tersebut. “Selanjutnya, selain menjaga kualitas dan memperbaiki sisi packaging, para pengusaha harus memanfaatkan IT untuk menjual produk-produknya karena sekarang zamannya e-commerce,” katanya.

Ia pun sepakat dengan prioritas program Aminullah dalam mengembangkan sektor pariwisata Banda Aceh. “Majunya pariwisata di suatu daerah bisa dengan cepat menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut karena setiap elemen akan ikut terlibat.”

“Jika sekarang angka kemiskinan Banda Aceh berada di angka tujuh persen, saya kira Pak Wali dapat menargetkan turun di bawah lima persen seiring dengan semakin majunya pariwisata Banda Aceh. Bahkan dua persen saja seperti halnya Penang atau Phuket yang sektor pariwisatanya sudah begitu maju,” katanya lagi.

Ia juga berharap, selain lewat program OVOP, akan semakin banyak hal lagi ke depan yang bisa pihaknya perbuat untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan tagline Unsyiah; “Jantong Hate Rakyat Aceh”. “Semoga Unsyiah bisa terus bersinergi dengan Pemko Banda Aceh, dan kami siap mendukung setiap program-program Pak Wali Kota,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Samsul Rizal turut memberikan piagam penghargaan kepada Wali Kota Aminullah atas kepercayaan dan kerja sama dengan Unsyiah pada program pengembangan ekonomi kreatif OVOP yang sudah terjalin selama tiga tahun. Penghargaan serupa juga diberikan kepada Sekda Bahagia, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Iskandar, dan sejumlah pejabat terkait lainnya di lingkungan Pemko Banda Aceh. (Jun)