Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar acara peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-15, dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-46.
Acara yang dirangkai dengan Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) dan penyerahan hadiah Lomba Gampong tingkat Kota Banda Aceh ini dipusatkan di Gampong Peunayong, Kamis (3/5/2018).
Ketua Panitia Dwi Putrasyah menyebutkan, pada kesempatan ini Pemko Banda Aceh melalui SKPK terkait juga menyerahkan secara simbolis sejumlah bantuan kepada masyarakat gampong mulai dari peralatan gotong royong, mesin jahit, mesin pengaduk dodol, becak barang, hingga rumah.
“Hari ini kita juga menyerahkan hadiah kepada juara lomba gampong tingkat Banda Aceh yakni Gampong Peunayong yang berhak atas dana pembinaan sebesar Rp 22 juta. Dalam waktu dekat, pihak provinsi akan memverifikasi Gampong Peunayong, dan semoga dapat masuk ke dalam tiga besar se-Aceh,” kata Kepala DPMG Banda Aceh ini.
Ketua TP-PKK Banda Aceh Nurmiaty AR menambahkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam membangun gampong melalui peningkatan peran serta keluarga dan masyarakat. “Serta meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat dalam memelihara hasil-hasil pembangunan di gampong.”
Untuk menyemarakkan peringatan BBGRM ke-15, HKG-PKK ke-46, Pameran TTG, dan penyerahan hadiah juara lomba gampong ini, pihaknya turut menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat gampong terutama kaum ibu. “Seperti Lomba Tertib Administrasi PKK, Lomba Hatinya PKK, dan Lomba PAUD gampong berprestasi,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman saat membuka acara mengatakan program pemerintah yang dilaksanakan setiap tahun di seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia ini bertujuan untuk menumbuh-kembangkan kembali tradisi dan budaya gotong-royong masyarakat.
“Tak dapat kita pungkiri arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat nilai-nilai kegotong-royongan dalam kehidupan masyarakat sudah semakin meluntur.”
Menurutnya, sangat penting untuk menjaga kebersamaan dan solidaritas sesama anak bangsa yang sudah turun-temurun sejak indatu dahulu kala. “Bagi masyarakat Aceh, gotong-royong bukan hanya tradisi, tapi juga sejalan dengan Syariat Islam yang mewajibkan kita semua agar peduli dengan lingkungan dan saling membantu antar sesama. Dengan semangat ini, partisipasi akan meningkat dan tujuan pembangunan lebih mudah tercapai,” katanya.
Tak lupa, wali kota juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh panitia dan pihak-pihak yang turut membantu menyukseskan kegiatan ini. “Kegiatan tentu mempunyai makna dan manfaat dalam pembangunan terutama dalam meningkatkan kemitraan antara masyarakat dengan pemerintah,” katanya.
“Dalam kesempatan ini saya juga mengimbau agar seluruh masyarakat kota Banda Aceh untuk menggelar gotong royong massal pada Jumat akhir sebelum memasuki Ramadan 1439 hijriah,” pungkasnya seraya meminta para camat untuk meneruskan imbauan ini kepada seluruh gampong dalam wilayah Banda Aceh. (Jun)