BANDA ACEH – Ratusan relawan Aceh dari Yayasan Lamjabat, Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh (KuALA), dan Palang Merah Indonesia (PMI), mengumpulkan sampah sebanyak 628, 8 kilogram dalam Aksi Peugleh Pasie Aceh, Minggu (17/10). Kegiatan itu dilakukan di sejumlah pantai di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Koordinator KuALA, Arifsyah M Nasution dalam siaran pers yang diterima Serambi, Senin (18/10) mengatakan, aksi itu merupakan kampenye untuk mendorong pembersihan pantai dan laut, yang diprakaisai Ocean Conservancy melalui International Coastal Clean Up (ICC).
“Aksi ini melibatkan 359 relawan, 60 persen mahasiswa, 30 persen aktifis lingkungan, dan sisanya masyarakat umum. Kami mengumpulkan 600 kilogram lebih sampah seperti pipet, kotak makanan dan minuman ringan, gelas, botol, dan kantong plastik, pampers bayi, botol kaca, pakaian bekas, kaleng, dan lainnya,” kata Arifsyah.
Menurutnya, kegiatan itu dilakukan untuk menggalang petisi guna membangun komitmen semua pihak terutama pemerintah. Tujuannya, agar pemerintah melakukan pengelolaan sampah yang lebih baik, terutama di pusat-pusat keramaian seperti pasar, tempat hiburan atau rekreasi alam. Sebab, lokasi-lokasi itu menghasilkan sampah yang cukup banyak.
Sampah yang terkumpul dari Pantai Ujong Batee, Lampuuk, Lhoknga, dan Ujong Pancu tersebut, diangkut dengan armada sampah lalu dibawa ke TPA Gampong Jawa. Pihaknya, juga mendata jumlah sampah yang terkumpul dan data itu dikirim ke pusat data Ocean Conservancy, untuk digabungkan dengan data-data lainnya dari berbagai belahan dunia.
“Ini juga sebagai support kita untuk dunia pariwisata Aceh, program Basajan (Banda Aceh,Sabang dan Jantho), serta dalam rangka peluncuran Visit Banda Aceh Year 2011. Kita bekerja sama dengan RAPI dan Badan Lingkungan Hidup Pertamanan Kebersihan dan Pemadam Kebakaran (BLHPKPK) Aceh Besar, serta PMI Aceh,” ucapnya.(c47)
Leave a Reply