Cerita Kerukunan di Aceh Lewat Pembagian BLT Tanpa Pandang Asal-usul Warga

Ada cerita tentang kerukunan dan toleransi terselip di balik pembagian bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Desa di Aceh. BLT senilai Rp 600 ribu itu dibagikan kepada warga yang membutuhkan tanpa memandang asal-usul ataupun suku warga di sana.

“Saya sangat senang mendapat bantuan ini. Sebelumnya belum pernah dapat, baru kali ini, pertama,” kata salah satu warga, Maartje Languju (75), di Desa Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Jumat (29/5/2020).

Maartje mengaku BLT tersebut bakal digunakannya untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Maartje mengatakan tak pernah ada perlakuan diskriminatif meski dirinya merupakan warga keturunan dan tinggal di lingkungan yang mayoritas warganya berbeda keyakinan dengan dirinya.

“Terima kasih banyak kepada pemerintah atas bantuan tersebut, saya bahagia,” jelas Maartje.

“Saya sangat menikmati kehidupan yang aman, damai, dan penuh toleransi di Banda Aceh,” sambungnya.

Camat Kuta Alam, Reza Kamilin, mengatakan BLT diberikan kepada warga yang memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Menurutnya, BLT diberikan tanpa melihat suku, agama, ataupun ras warga.

“Tingkat toleransi dan kerukunan beragama terjalin sangat baik di sini, bahkan saat ini terdapat dua desa yang telah ditetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan di Kecamatan Kuta Alam,” kata Reza.

Dia berharap pandemi Corona segera berakhir. Reza berharap warga segera bisa beraktivitas seperti normal kembali.

“Mudah-mudahan pandemi COVID-19 ini segera berakhir dan saya mengundang Saudara-saudara di mana pun berada, untuk datang ke Banda Aceh dan melihat keberagaman dan kerukunan kami di sini, tentu sambil menikmati mi dan kopi Aceh yang terkenal itu,” ujarnya.

Sumber: Detik.com