*Bukan Zamannya Lagi Bercita-cita Jadi PNS*
Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengajak generasi muda, khususnya para pelajar dan mahasiswa agar tak ragu untuk mulai berwirausaha. Dengan menjadi entrepreneur muda, selain menghasilkan pendapatan bagi pribadi, juga bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Hal tersebut disampaikan Aminullah saat membuka Seminar Nasional Character Building Indonesia Recovery “Menyambut Musim Semi Pasca Pandemi” di Aula Hotel Permata Hati, Senin 5 April 2021. Acara yang digelar oleh Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) Aceh itu menghadirkan Presiden Pemuda OKI Syafii Efendi sebagai pembicara utama.
Ia pun mengapresiasi kegiatan yang diikuti oleh ratusan siswa-mahasiswa se-Banda Aceh dan Aceh Besar itu. “Sangat perlu dan patut ananda semua mendapat pengetahuan dari pemateri expert seperti Bung Syafii ini -pengusaha yang juga rektor termuda di Indonesia dan pemegang dua rekor dunia Muri,” ujarnya.
Wali kota berharap, kehadiran dan motivasi dari Ketum Wimnus ini mampu mengubah mindset para peserta untuk berwirausaha dan tidak hanya bercita-cita menjadi PNS usai lulus kuliah. “Sekarang bukan zamannya lagi bercita-cita menjadi PNS, mengingat begitu terbatasnya kuota penerimaan dibanding jumlah angkatan kerja.”
Tapi yang realistis dan menjanjikan adalah menjadi entrepreneur muda. “Selain menghasilkan uang sendiri, juga bisa membuka kesempatan kerja yang banyak bagi orang lain. Dengan begitu, kita telah berkontribusi dalam upaya menurunkan angka kemsikinan dan pengangguran, dan pada akhirnya meningkatkan taraf perekonomian masyarakat,” katanya.
Untuk itulah, inovasi pertama yang ia lahirkan begitu menjabat sebagai wali kota adalah lembaga keuangan mikro Mahirah Muamalah Syariah (MMS) untuk membantu permodalan bagi pelaku UMKM. “Kita menyentuh langsung pengusaha lapisan paling bawah, mereka yang butuh modal mulai dari Rp 500 ribu yang tak ter-cover oleh perbankan.”
Hingga saat ini, kata wali kota, sudah ribuan wirausaha yang dibantu oleh MMS. “Bahkan kita punya produk Propamen; program pembiayaan pemuda entrepreneur. Jadi kalau ada yang kesulitan modal di sini, silahkan datang ke MMS,” ujarnya seraya mengharapkan lembaga serupa dapat didirikan di kabupaten/kota lain di Aceh.
Best practice Aminullah itu pun sukses mengembangkan dunia UMKM di Banda Aceh. “Semenjak saya menjabat wali kota, terjadi kenaikan jumlah UMKM hingga 98 persen. Pada 2020 tercatat UMKM mencapai 15.107 unit. UMKM memang menjadi prioritas karena sektor perdagangan, jasa, dan pariwisata merupakan andalan Banda Aceh,” katanya.
Keberadaan MMS, katanya lagi, juga memiliki fungsi ganda, yakni memberantas rentenir yang dulunya banyak menjerat pengusaha kecil. “Pada 2017 ketergantungan pedagang di sejumlah pasar besar di Banda Aceh mencapai 80 persen, tahun berikutnya turut 30 persen, 2019 14 persen, dan tahun lalu tinggal dua persen lagi. Rentenir ini memang harus kita lawan bersama, selain mencekik leher masyarakat kecil juga jelas bertentangan dengan syariat Islam.”
Terakhir, wali kota berpesan kepada para peserta untuk tetap optimis dan berkerja keras agar menjadi pengusaha sukses. “Ingat, modal paling besar adalah kejujuran. Kalau jujur, modal dan keperluan lain pun akan mudah kita dapatkan. Kalau tak jujur, maka langkah-langkah pasti akan terputus,” ujar wali kota kandidat peraih Visionary Leader 2021 ini. (Jun)