Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menerima penghargaan sebagai Tokoh Pelopor Literasi.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Provinsi Aceh, Nazaruddin Musa, Selasa (6/4/2021) pada acara pelantikan dan pengukuhan Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Provinsi Aceh Periode 2021-2024 di Hotel Kyriad Muraya.
Selain untuk Wali Kota, IPI Provinsi Aceh juga menyerahkan penghargaan serupa kepada Pemko Banda Aceh.
Penyerahan penghargaan ini disaksikan langsung Ketua Umum Pengurus Pusat IPI, T Syamsul Bahri dan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Edi Yandra serta para pejabat lain yang hadir dalam kegiatan ini.
IPI menilai Aminullah dan Pemko sangat konsen melakukan kampanye gerakan literasi di Banda Aceh dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat kota.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan Webinar Nasional yang mengusung tema ‘Peningkatan Kompetensi Pustakawan dalam Mewujudkan Program Aceh Carong Menuju Visi Indonesia Maju Tahun 2045’.
Aminullah sendiri pada webinar ini didapuk jadi keynote speaker.
Dalam materinya, Aminullah menyampaikan sebagai bangsa yang besar harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad ke-21 melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai dengan masyarakat.
Katanya penguasaan enam literasi dasar yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menjadi sangat penting tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat. Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Lanjutnya, pintu masuk untuk mengembangkan budaya literasi bangsa adalah melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca anak. Sebagai bagian penting dari penumbuhan budi pekerti, minat baca anak perlu dipupuk sejak usia dini mulai dari lingkungan keluarga.
“Pemko Banda Aceh juga terus memanfaatkan space-space publik menyediakan bahan bacaan dengan mendirikan pustaska-pustaka. Karena untuk meningkatkan minat baca, harus didukung dengan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu dan terjangkau untuk mendorong pembiasaan membaca dan menulis, baik di sekolah maupun di masyarakat,” kata mantan Dirut BPD.
Dengan kemampuan membaca pula, lanjut Aminullah, literasi dasar berikutnya yang meliputi numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya dan kewargaan dapat ditumbuh kembangkan.
Dalam kesempatan ini, Aminullah berharap berharap melalui kegiatan yang digelar IPI, nantinya akan lahir rekomendasi baru untuk pemerintah dalam rangka menumbuhkan semangat literasi Aceh dalam rangka mendukung sumber daya manusia Aceh yang carong dan maju serta berdaya saing, sehingga mampu melahirkan generasi yang dapat berkontribusi untuk pembangunan Aceh dalam kurun waktu 5 tahun mendatang secara terencana dan terstruktur.[]