*Nurmiati Harap Jadi Ajang Promosi Produk UMKM*
Banda Aceh – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banda Aceh meraih juara favorit dalam ajang lomba Cerita Wastra 2021 tingkat Provinsi Aceh. Pemenang diumumkan secara langsung (Senin, 12 April 2021), di Pendopo Gebernur Aceh.
Turut disaksikan, Kadis Koperasi dan UMKM Aceh Helvizar, Direktur Utama Bank Aceh Haizir Sulaiman, Ketua Umum Dekranasda Aceh Dyah Erti Idawati, Kepala Penggadaian Aceh Ferry Hariawan, serta dihadiri Ketua Dekranasda Kota Banda Aceh Nurmiati, para pengurus Dekranasda se-Aceh dan tamu undangan lainnya. Acara tersebut juga disaksikan secara daring dari masing-masing kabupaten se Aceh.
Ketua Dekranasda Kota Banda Aceh Nurmiati usai menerima piagam penghargaan mengucapkan terimakasih atas penghargaan yang diberikan kepada Dekranasda Kota. “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada juri dan seluruh pengurus Dekranasda kota yang selama ini telah berjuang bersusah payah membina para pengrajin untuk membuat karya wastra atau kain yang sangat indah dan berhasil meraih juara favorit se Provinsi Aceh,” katanya.
Menurut Nurmiati, kegiatan lomba tersebut sangat bermanfaat guna meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap kain khas daerah, serta mempromosikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM perajin wastra maupun produk lokal lainnya kepada masyarakat. “Kami berharap dengan adanya lomba seperti ini, kita dapat membantu para pelaku UMKM khususnya pengrajin kain tradisional untuk promosi produk mereka,” harapnya.
Sebelumnya, Ketua Dekranasda Kota Banda Aceh Nurmiati dalam sambutannya mengatakan, lomba Cerita Wastra Dekranasda Aceh 2021 merupakan kegiatan kerjasama antara Dekranasda Pusat dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, yag mengusung tema “Aku dan Kain”.
“Tujuannya untuk mempopulerkan kembali wastra atau kain dari setiap daerah menjadi busana keseharian, khususnya untuk dipakai oleh generasi muda. Kompetisi ini juga dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada setiap individu terhadap nilai-nilai tradisi dan budaya melalui wastra yang digunakan,” katanya.
Selain itu, kata Dyah, Lomba Cerita Wastra juga sebagai bentuk pelestarian budaya yang mengandung nilai hitoris dan filosofis kehidupan yang agung dan luhur, yang perlu dijaga dan ditingkatkan sebagai warisan bagi generasi muda. Dalam kesempatan yang sama, ia pun mengajak kepada seluruh hadirin untuk mendukung kampanye “Bangga Buatan Indonesia” yang dicanangkan pemerintah.
“Kampanye ini perlu terus digalakkan demi menciptakan kesadaran, kecintaan, dan kebanggaan menggunakan produk-produk Indonesia. Pemerintah Aceh sangat mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia, khususnya di Aceh para UMKM ini adalah salah satu penggerak roda perekonomian. Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Aceh, salah satunya Bapak Gubernur Aceh mengeluarkan surat imbauan penggunaan produk UMKM Aceh di setiap kesempatan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Lomba Cerita Wastra dimulai sejak tanggal 24 Maret sampai dengan 7 April 2021 dan diikuti 23 Kabupaten dan Kota se Aceh. Peserta diwajibkan mengunggah foto di media sosial menggunakan kebaya dan kain tradisional sembari bercerita, Unggahan foto tersebut kemudian dinilai oleh tim juri yang telah ditunjuk oleh Dekranasda Aceh. (Mer)