“Unicef Akan Dukung”
Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman bertekad untuk menjadikan Banda Aceh sebagai kota model bebas dari anak bawah lima tahun (Balita) bergizi buruk.
Hal tersebut dikemukakan Aminullah saat menerima audiensi delegasi Unicef di pendopo, Jumat 16 Oktober 2020. Organisasi PBB itu tengah melakukan skrinning anak bergizi buruk di Banda Aceh dan tiga kabupaten/kota lainnya di Aceh.
Kepada Unicef, wali kota berharap agar dilakukan skrining via 11 atau seluruh puskesmas yang ada di Banda Aceh. “Target kami pada 2021 Banda Aceh sudah bebas dari anak bergizi buruk,” ungkapnya.
Pemko Banda Aceh pun akan melibatkan segenap stakeholder untuk merealisasikan target tersebut. “Mohon dukungan penuh dari Unicef agar all out membantu Banda Aceh,” ungkapnya lagi.
Salah satu program yang akan diwujudkan Aminullah yakni Program Balita (Probalita) Sehat Banda Aceh. “Saya instruksikan Kadinkes untuk menyiapkan rancangan program itu untuk kita canangkan pada 2021 nanti. Ini supaya kita fokus mewujudkan target Banda Aceh bebas gizi buruk ” katanya.
Sebelumnya di tempat yang sama, representatif Unicef Nutrition dr Tasya, menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilakukan pihaknya selama 1,5 bulan di Banda Aceh dan tiga kabupaten/kota lainnya.
“Banda Aceh bersama Aceh Utara, Aceh Timur, dan Simeulue terpilih menjadi pilot project kami dalam program penangggulangan gizi buruk,” katanya.
Senada dengan wali kota, ia pun menargetkan Banda Aceh menjadi kota model bebas gizi buruk di Aceh. “Itu cita-cita kami, sehingga kota ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.
Sejauh ini, Unicef telah melakukan skrinning terhadap 9.722 anak untuk memetakan kelompok rentan gizi buruk di empat kabupaten/kota dimaksud. “Hasilnya, sementara ada 65 anak dalam terapi gizi buruk. Berkerja sama dengan tenaga kesehatan setempat, kita pantau terus progresnya,” kata Tasya.
Dalam program itu pula, Unicef rencananya akan menyalurkan 2.000 box obat gizi bersetifikasi halal, dan 30.000 pita LiLA untuk mendeteksi anak bergizi buruk. “Di Banda Aceh kita baru lakukan skrinning di tiga Puskesmas.”
“Dan sesuai permintaan Pak Wali, kami siap mendukung skrinning di seluruh Puskesmas yang ada demi mewujudkan Banda Aceh bebas dari Balita bergizi buruk,” katanya lagi. (Jun)