
Sekretaris DPMG Kota Banda Aceh (Safwan, S.Sos), Selasa (15-12-2020) mengikuti Webinar yang diselenggarakan oleh Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh dengan judul “Sharing Experience Membangun Kinerja Tinggi dalam Rangka Hakordia.”
Kegiatan tersebut adalah dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 9 Desember dengan harapan terciptanya Integritas dalam birokrasi bagi upaya menciptakan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan kolusi.
Peringatan ini bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang masalah korupsi yang dapat merusak pembangunan sosial dan ekonomi di semua masyarakat di seluruh dunia. Korupsi dinilai sebagai fenomena sosial, politik dan ekonomi yang kompleks yang mempengaruhi semua negara. Tidak ada wilayah, komunitas, atau negara yang kebal terhadap korupsi.
Sejarah Hari Korupsi Internasional
Mengutip India Today, 10 Desember 2019, Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa melawan korupsi pada tanggal 31 Oktober 2003.
Dalam sidang tersebut juga ditetapkan 9 Desember sebagai Hari Antikorupsi Sedunia. Hari itu dibuat untuk meningkatkan kesadaran tentang korupsi dan peran konvensi dalam memerangi dan mencegahnya. Konvensi mulai berlaku pada bulan Desember 2005.
Mengutip laman United Nation, pada tanggal 31 Oktober 2003, Sidang Umum menyetujui Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa melawan Korupsi. Selain itu meminta Sekretaris Jenderal menunjuk Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) sebagai sekretariat untuk Konferensi Negara-negara Pihak Konvensi (resolusi 58/4).
PBB menandai Hari Antikorupsi sebagai Hari Internasional untuk mendidik publik bahwa isu ini menjadi perhatian penting. Selain itu untuk memobilisasi kemauan politik dan sumber daya untuk mengatasi masalah global. Hari Internasional diperingati di seluruh dunia oleh pemerintah dan organisasi masyarakat sipil, sektor swasta dan media serta masyarakat umum.
Tema Hari Antikorupsi Sedunia
Hal itu karena korupsi juga tumbuh subur di saat krisis dan pandemi global. Selama krisis kesehatan Covid-19, memerangi korupsi dapat menjadi pembeda antara hidup dan mati.