Tumbuhan yang memiliki nama latin beta vulgaris ini hampir mirip dengan bengkuang. Cuma warnanya merah seperti warna darah manusia. Mungkin itulah sebabnya bit memiliki hubungan erat dengan darah manusia.
Tumbuhan ini tergolong dalam Chenopodiaceae family. Tumbuhan ini bisa tumbuh sampai 2 meter. Oleh karena mudahnya penanamannya, tumbuhan bit sering dikembangbiakkan di kebun-kebun rumah. Tumbuhan bit berasal dari pegunungan Mediterania, Pantai Atlantik Utara Eropa, dan India.
Selain itu, bit juga memiliki kandungan yang sangat baik bagi tubuh. Setiap 100 g bit mengandung karbohidrat, gula, serat, lemak, protein, air, vitamin A, thiamine, ribofalavin, niacin, asam panthotenic, vitamin B6, asam folat, vitamin C, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potasium dan zinc.
Seperti yang dikemukakan diatas, bit sangat berkhasiat untuk peningkatan mutu darah. Terutama untuk penderita anemia (kekurangan darah). Ini disebabkan karena kandungan asam folatnya yang cukup tinggi. Yaitu setiap 100 g bit mengandung 100 mikrogram asam folat. Itu sama dengan 1/4 batas asupan gizi per hari yang direkomendasi oleh para ahli gizi untuk laki-laki dan perempuan dewasa. Asam folat adalah unsur yang sangat penting untuk pembentukan sel darah merah.
Pada abad 19 sampai sekarang, tumbuhan bit digunakan sebagai bahan baku pembuatan gula. Di Eropa, tumbuhan bit menjadi sumber utama bahan baku pembuatan gula. Ini sangat efektif untuk menggantikan gula yang berasal dari tebu.
Zaman Romawi kuno, tumbuhan bit digunakan untuk menyembuhkan demam dan sembelit. Ada juga yang menggunakannya untuk menyembuhkan luka.
Cara mengonsumsinya juga tidak sulit. Cukup dengan mengupas kulitnya lalu dikonsumsi isinya. Atau bisa juga diambil sarinya dengan menggunakan alat juicer. Rasanya manis dan agak pahit. Tapi harap hati-hati, mengkonsumsi tumbuhan bit dalam waktu lama bisa menyebabkan batu ginjal.
sumber : http://myasirarafat.wordpress.com
Leave a Reply