Besok, PMI Aceh Gelar Simulasi Gempa Berkekuatan 7,5 SR

Banda Aceh – Gempa berkekuatan 7,5 Skala Richter (SR) akan mengguncang Aceh membuat puluhan bangunan hancur dan orang berhamburan keluar bangunan. Gempa tersebut berada 7.58 LU, 91.65.BT atau 200 Km Barat Laut, Sabang-NAD kedalaman 21 Km dan berpotensi Tsunami.

Getaran yang sangat kuat hingga manusia tidak bisa berdiri sempurna dan merusak struktur bangunan. Dilaporkan, seluruh karyawan di Markas PMI Aceh dan IFRC yang berada di Compound IFRC berhamburan keluar ruangan. Situasi ini merupakan bagian skenario dari kegiatan simulasi kesiapsiagaan bencana gempa, tsunami dan kebakaran yang dilaksanakan PMI bekerjasama dengan IFRC (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies) di Komplek IFRC Banda Aceh, Rabu (22/9) besok.

Simulasi bencana melibatkan sekitar 150 orang, terdiri dari pengurus dan karyawan PMI Aceh serta karyawan IFRC Banda Aceh. Seluruh karyawan yang terlibat mendapatkan orientasi tentang pemahaman melakukan kesiapsiagaan bencana gempa, tsunami dan kebakaran pada Senin dan Selasa (20-21/9) di Aula Rumoh PMI.

Ebrahim Fagihi, selaku Head of Sub Delegate IFRC Banda Aceh dalam sambutannya pada orientasi simulasi Senin (20/9) mengatakan, IFRC dan PMI sebagai perhimpunan nasional harus dapat mempersiapkan diri sebelum memberikan bantuan kepada orang lain.

“Mitigasi bencana yang dilaksanakan, juga akan meminimalisasi resiko dan dapat menghindari hal-hal terburuk yang diprediksikan dan akan menjadi rekomendasi jika terjadi bencana,” ujar Ebrahim Fagihi.

Hal serupa juga disampaikan Pengurus PMI Aceh, Rukaiyah Ibrahim Nain, dimana menurutnya selain melayani masyarakat yang membutuhkan kesiapsiagaan bencana, PMI juga harus memikirkan peningkatan kapasitas untuk seluruh karyawan yang berada di wilayah kantor dalam hal pengurangan resiko bencana.

Sistem Efektif

Dikatakan, maksud pelaksanaan simulasi ini adalah untuk membangun sistem yang efektif untuk peringatan dini dan penanganan darurat bencana di area kantor serta melatih seluruh pengurus dan karyawan menggunakan prosedur yang telah disusun bersama. Jadi, lingkup uji coba dalam simulasi ini adalah sistem peringatan dini, penanganan darurat dan sistem komunikasi darurat.

Dengan kegiatan simulasi, karyawan dan relawan diharapkan lebih terlatih dalam penanggulangan bencana dan pertolongan pertama akan dimobilisasi untuk berpartisipasi bersama karyawan lainnya di lokasi pelaksanaan dalam membantu peningkatan kesiapsiagaan secara bersama-sama di area kantor PMI.

“Untuk memaksimalkan pelaksanaan simulasi, PMI juga bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Pemko Banda Aceh untuk memberikan orientasi dan praktek penanganan bencana kebakaran,” ujar Rukaiyah.

Dari pelaksanaan simulasi bencana yang dilakukan, diharapkan akan meningkat pengetahuan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh pengurus dan karyawan PMI maupun IFRC dalam menghadapi bencana gempa dan kebakaran serta memiliki kemampuan standar untuk pelaksanaan prosedur peringatan dini dan penanganan darurat bencana. (Analisa)

sumber : http://www.acehprov.go.id


Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*