Bandara SIM Depo BBM Transit Pesawat Haji

* Gubernur Aceh Sambut Baik Rencana Ini

BANDA ACEH – Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blangbintang, Aceh Besar, selain sebagai embarkasi pemberangkatan jemaah haji Aceh, mulai musim haji 2010 ini juga akan menjadi depo transit untuk pengisian bahan bakar (BBM) bagi pesawat-pesawat pengangkut jemaah haji dari embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) sebelum terbang ke Bandara King Abdul Azis, di Jeddah, Arab Saudi. 

“Kebijakan ini telah ditetapkan dalam rapat terpadu pelaksanaan persiapan keberangkatan dan pemulangan musim haji tahun 2010 yang dilaksanakan di Gedung Kementerian Perhubungan di Jakarta,” kata Kadis Perhubungan Informasi Komunikasi dan Telematika (Dishubkomintel) Aceh, Prof Dr Yuwaldi Away MSc, kepada Serambi melalui telepon, Rabu (6/10).

Yuwaldi Away mengatakan, rapat terpadu persiapan pelaksanaan keberangkatan musim haji tahun 2010 untuk JCH dari Indonesia itu, dihadiri seluruh pihak yang terlibat dalam pelayanan keberangkatan dan kepulangan haji Indonesia. Antara lain, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura dan seluruh Kadis Perhubungan yang bandara di daerahnya melayani keberangkatan dan kepulangan jemaah haji pada 2010 ini.

Dalam rapat tersebut, dari perhitungan lamanya penerbangan di udara, kata Kadishubkomintel Aceh itu, menurut penilaian tim evaluasi pelayanan keberangkatan dan kepulangan haji Indonesia, Bandara SIM sangat layak untuk dijadikan bandara transit pengisian BBM pesawat haji berbadan besar jenis Air Bus maupun Boeing. “Untuk tahun ini, calon haji dari Aceh akan diterbangkan dengan pesawai Boeing 767-300 ER buatan 1998,” katanya.

Berdasarkan jadwal penerbangan yang dipaparkan dalam rapat terpadu itu, sebut Yuwaldi Away, penerbangan pertama dari embarkasi Banjarmasin transit di Bandara SIM untuk isi bahan bakar, dimulai pada 10 Oktober dan seterusnya, sementara penerbangan pertama jemaah calon haji dari Aceh dimulai 11-23 Oktober. Pulangnya juga lebih awal pesawat haji yang mengangkut jamaah haji dari Banjarmasin. Transit pertamanya, 19 Nopember hingga 19 Desember. Sementara calon haji dari Aceh dipulangkan mulai 20 Nopember hingga 2 Desember 2010.

Pernah diusulkan
Yuwaldi Away mengatakan, program Bandara SIM agar bisa menjadi transit pesawat haji dari Kalimantan, Sulawesi dan Irianjaya, sudah pernah diusulkan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, dua tahun lalu ke Dephub. Tapi baru tahun ini dikabulkan, begitupun, gubernur menyambut baik kebijakan yang diambil Tim Pelayanan Keberangkatan dan Kepulangan Haji Indonesia dalam rapat terpadu di Jakarta, Rabu kemarin.

Gubernur menyatakan, dirinya sangat gembira mendengar berita tersebut dan ini menurutnya awal dari kebangkitan Bandara SIM untuk menjadi bandara transit bagi pesawat terbang berbadan besar dan lebar yang melakukan perjalanan penerbangan antar benua. Tim haji nasional tidak salah pilih menetapkan Bandara SIM di Aceh sebagai bandara transit pengisian bahan bakar untuk keberangkatan maupun kepulangan jemaah haji yang diterbangkan dari Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya.

Letak Aceh yang berada di ujung Barat Pulau Sumatera dan wilayah Indonesia itu, kata Irwandi Yusuf, cukup strategis. Tapi karena kurang promosi dari Pemerintah Pusat ke berbagai negara, sehingga kurang diperhatikan oleh dunia penerbangan. “Setelah menjadi bandara transit pengisian BBM bagi pesawat haji dari Banjarmasin, kita harapkan pihak Pertamina sebagai penyiap stok bahan bakar dapat menyiapkan bahan bakar dalam jumlah yang cukup,” pungkas Gubernur Irwandi Yusuf.(her)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*