Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, siap menyambut kedatangan para pelancong baik domestik maupun mancanegara dalam program Tahun Kunjungan Wisata Banda Aceh (Visit Banda Aceh) 2011.
Bandara SIM terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada para pemakai jasa penerbangan yang bekunjung ke Serambi Mekah dengan mempersiapkan sejumlah fasilitas yang memadai.
Kepala Cabang PT Angkasa Pura II (AP II) Aceh, Basuki Mardiyanto, pengelola Bandara SIM kepada wartawan di kantornya, mengungkapkan, saat ini kapasitas bandara yang dikelolanya baru terisi setengah dari daya tampung penumpang, sehingga Bandara SIM masih memiliki peluang untuk dikembangkan lagi. Bekerja sama dengan Pemprov Aceh, AP II membangun fasilitas kelas eksekutif berupa lounge untuk menerima tamu-tamu VIP.
Untuk mendukung operasional bandara, pihaknya berupaya meningkakan pasokan energi listrik baik yang berasal dari PLN maupun menyediakan genset. Saat ini ketersediaan listrik di Bandara SIM sebesar 900 KVA dan akan terus ditingkatkan mencapai 2.220 KVA. “Bisnis-bisnis non aero juga akan kami kembangkan bekerjasama dengan berbagai pihak,” ujarnya.
Menurut Basuki, Visit Banda Aceh 2011 merupakan momentum sangat penting untuk mengenalkan Aceh kepada masyarakat Indonesia dan internasional tentang pariwsata Aceh.
Banyak sekali obyek wisata yaang perlu dikunjungi seperti obyek-obyek wiasata budaya maupun pemandangan alam di Aceh. Apalagi bekas-bekas peristiwa tsunami bisa dikunjungi para wisatawan sehingga dapat memberi gambaran kepada pengunjung tentang betapa dahsyatnya tsunami yang merenggut ratusa ribu jiwa warga Aceh.
“Di sisi lain, kita juga tersadarkan, betapa besar kuasa Tuhan, dan kita pun merasa kecil tidak mampu melawan kehendak-Nya,” urai Basuki.
Perkembangan Bandara SIM ke depan, Basuki yakin, bahwa bandara yang dikelolanya itu mampu menunjukkan kinerja yang semakin baik dan dari sisi finansial ditargetkan dalam tiga tahun mendatang mencapai titik impas (break event point/BEP).
“Dari bisnis aeroneutika masih rugi, tetapi dari non aeroneutika tahun ini sudah ada kenaikan sebesar 103 persen,” katanya.
Kepercayaan internasional
Bandara SIM secara perlahan memperoleh kepercayaan dalam hal keselamatan (safety) dan keamanan (security). Hal itu dapat dibuktikan dalam penyelenggaraan penerbangan jamaah haji tahun 2010.
Bandara SIM sudah didarati oleh pesawat milik maskapai Thomson Airways dari Inggris yang disewa oleh Garuda Indonesia untuk mengangkut jamaah haji asal Embarkasi Aceh.
Selain itu, pesawat milik makapai Iberworld Airlines dari Spanyol juga mendarat di Bandara SIM untuk mengisi avtur guna melanjutkan perjalanan ke Solo untuk mengangkut jamaah haji Embarkasi Solo.
“Ini suatu nilai yang sangat besar bagi kami dalam hal kepercayaan terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan. Ini membuktikan kepada dunia, bahwa Aceh itu aman,” ujarnya.
Dikatakan Basuki, untuk meperoleh kepercayaan dari maskapai internasional terutama dari Eropa sangat sulit. “Mereka (pilot maskapai asing) tidak mau terbang, jika kita tidak benar-benar aman. Tidak gampang meyakinkan pesawat asing,” tambahnya.
Dalam hal pemberangkatan jamaah haji, pada tahun 2010, Bandara SIM memberangkatkan 4.152 orang dengan 13 kelompok terbang (Kloter).
Selain sebagi embakasi, Bandara SIM juga menjadi tempat transit pesawat pengangkut jamaah haji asal Embarkasi Banjarmasin. “Alhamdulillah, pemberangkatan jamaah haji berjalan lancar. Semoga sampai akhir pemberangkatan tanggal 22 Oktober 2010 terus lancar. Begitu juga kepulangan jamaah haji ,” harap Basuki.
Terminal Bandara SIM diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu. Pada saat ini sebanyak sembilan maskapai nasional dan internasional melayani rute Aceh. Maskapai nasional yang melayani rute Aceh yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, NBA, MAF dan Susi Air.Sedang maskapai asing yaitu Air Asia rute Kuala Lumpur – Aceh dan Fire Fly rute Penang-Aceh.
Data lalulintas di Bandara SIM menyebutkan, tahun 2006 jumlah pesawat yang datang dan berangkat sebanyak 9.470 pesawat. Tahun 2007 (7.241 pesawat), tahun 2008 (6,673 pesawat), tahun 2009 (5.986 pesawat) dan tahun 2010 sampai bulan sebanyak 4.086 pesawat.
Sedang penumpang yang datang dan berangkat tahun 2006 sebanyak 520.988 orang, tahun 2007 (550.049 orang), tahun 2008 (521.981 orang), tahun 2009 (578.942 orang) dan sampai bulan September 2010 sebanyak 368.559 orang.
Kepala Cabang Angkasa Pura II Bandara SIM, Basuki Mardiyanto, mentargetkan kenaikan penumpang menjadi dua kali lipat. (try)
sumber : http://www.analisadaily.com/
Leave a Reply