Proyek Drainase Kota Baru Tuntas Akhir 2011

* Rumah yang Rusak akan Diperbaiki

BANDA ACEH – Proyek pembangunan drainase kota yang dibangun dengan dana Rp 400 miliar, diprediksi baru rampung dikerjakan pada Oktober 2011 mendatang. Demikian dikatakan Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Aceh, Ir Muhyan Yunan MSc, Rabu (29/12) kemarin. Muhyan Yunan yang dihubungi Serambi di sela-sela musyawarah kerja Gapensi Aceh mengatakan, untuk percepatan pembangunan drainase dalam Kota Banda Aceh itu, pihaknya sengaja membagi pembangunannya dalam empat zone dengan masing-masing zone melibatkan satu kontraktor.
Ia menyebutkan, zona 4 dan zona 7 diharapkan selesai pada Oktober 2011. Dan untuk zona 5 dan zona 6 diharapkan selesai Desember 2011. Zona 4 yang ditangani PT Adhi Karya meliputi kawasan Peuniti, Kampung Baro, Geuceue, Neusu, dan Penyerat. Sementara zona 7 yang dikerjakan PT Brantas Abi Praya meliputi Pango, Ilie, Simpang BPKP tembus ke jembatan Santan, plus Darussalam. Sedangkan untuk zona 5 yang dikerjakan PT Waskita Karya meliputi kawasan Lingke, Lampriek, Lampineung, dan Lambaro Skep. Sementara zona 6 yang dikerjakan PT PP yaitu kawasan Luengbata, Simpang Surabaya, Batoh, dan sebagian lintas Sukarno-Hatta Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.

Muhyan Yunan yang didampingi Kepala Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) NAD, Ir Eddy Mofrizal mengatakan pembangunan drainase yang mendapat soft loan (pinjaman lunak) dari Agence Francaise De Developpement (AFD) Perancis itu, diharapkan bisa mengatasi genangan air dan banjir dalam kota Banda Aceh. Pembangunan drainase yang dimulai Agustus 2010 itu, kata Muhyan, dibagi dalam tiga katagori yaitu pembersihan saluran, peningkatan, dan pembangunan baru. “Daerah-daerah yang sudah ada drainase yang memadai akan disambung dengan saluran baru. Sedangkan daerah yangsudah ada got tapi gotnya sumbat akan dilakukan pembersihan,” katanya.

Terganggu
Menyangkut adanya keluhan masyarakat tentang banyaknya material di sepanjang jalan yang sedang dibangun drainase, Eddy Mofrizal mengaku pihaknya sudah meminta rekanan pelaksana untuk semaksimal mungkin menghindari kemacetan lalulintas. Kecuali itu, akibat pembukaan lahan diakui juga ada kerusakan pagar dan rumah penduduk. Dan pagar serta rumah yang rusak akan diperbaiki kembali. “Untuk itu, kita berharap masyarakat mendukung sepenuhnya program pembangunan drainase tersebut,” kata Kasatker PPLP NAD.(sir)

sumber : http://www.serambinews.com/

4 Comments

    • saya mohon kpd bpk wali kota banda aceh bisa turun ketempat lokasi nya…tlong di cek satu per satu pk..
      kmi yg kenak pgr tdk di open pk…
      dan yg bkerja di proyek trsbt byk utang yg blm di byr di kios2 kecil…
      ksmplan sya…orang2 kampung ini tersiksa gara2 proyek yth tersebut..trm ksh

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*