e-voting dalam Pilkada

Sebagai kota cyber city tentunya Banda Aceh siap menerapkan electronic voting (e – voting) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pemilu Kada) Walikota/Wakil Walikota yang dijadwal berlangsung Oktober 2011 mendatang. Demikian pernyataan optimis disampaikan Walikota Banda Aceh Ir Mawardy Nurdin M Eng Sc pada acara pembukaan Seminar Nasional Electronic Voting dan Simulasi E-Vooting bagi masyarakat Kota Banda Aceh, Senin (14/03) di Aula Lantai IV Gedung Balai Kota Banda Aceh.

Hanya saja, Lanjut Mawardi, kita berharap Legislatif kita bisa mengakomodir penerapan e-voting ini didalam qanun Pemilukada yang saat ini masih dalam proses pembahasan. “Sumber daya manusia kota Banda Aceh sangat siap, kita bisa lihat masyarakat kita sangat menguasai IT, kedai-kedai kopi aja ada Wi-fi nya” ujar Mawardy dengan nada sangat optimis.

Pada acara yang turut di hadiri oleh pejabat dari Departemen Dalam Negeri, KPU Pusat, Bawaslu BPPT, DPRA dan seluruh Bupati dan Walikota se–Aceh, lebih lanjut Mawardy mengatakan ada beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan dari penerapan E-Voting pada Pemilu kada tersebut, diantaranya keakuratan data, tidak adanya manipulasi data dan hemat biaya. “ Kota Banda Aceh mengalokasikan dana pada Pemilu kada nanti sebesar 12 M, kalau E-Voting bisa diterapkan disini, kita bisa menghemat hingga bebrapa Milyar uang rakyat untuk keperluan pembangunan lainnya” jelas Mawardy.

Sementara itu, Deputi Kepala BPPT Bidang TIEM, Dr Unggul Priyanto mengakatan hal senada dengan Walikota. BPPT katanya, merupakan lembaga intermediasi antara industry pemasok teknologi E-voting, dengan penyelenggara maupun pengawas pemilihan yang menggunakan e-Voting. BPPT dalam hali ini, lanjutnya, akan memberikan kebijakan dan advokasi dariperengakat Elektronik, pengolahan digital serta Sistem Operasional Procedure (SOP) yang akan dimanfaatkan untuk pelaksanaan E-Voting sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemilu baik dari segi proses dan pembiayaannya sehingga penerapannya dapat berjalan lebih efisien, transparan dan akuntabel. Seminar dan simulasi E- Voting ini berlangsung sehari dengan peserat simulasinya terdiri dari para Geuchik dan utusan Gampong-gampong, para Kepala SKPD, unsur mahasiswa dan masyarakat umum lainnya. Acara yang di gagas KIP Banda Aceh bekerjasama dengan BPPT ini juga membahas secara detail dari kemungkinan, tantangan serta kesiapan Pemanfaatan E- Voting Kota Banda Aceh.

sumber : http://www.bandaacehkota.go.id

Pilkada 2011, Banda Aceh Siap Jalankan Sistem E-Voting

BANDA ACEH – Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh menyatakan kesiapannya untuk memanfaatkan teknologi sistem elektronic voting (e-voting) dalam Pilkada 2011. Dalam kaitan itu,  Pemko bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Komisi Pemilihan (KIP) Banda Aceh, Senin (14/3) pagi ini, menggelar simulasikan tatacara penggunaan dan pemanfaatan perangkat elektronik yang akan dipakai dalam pilkada yang dijadwalkan berlangsung 10 Oktober 2011.

“Insya Allah, kalau diberi kesempatan dan dipercaya, Kota Banda Aceh sudah siap memanfaatkan teknologi e-voting dalam penyelenggaraan Pilkada 2011,” kata Mawardy Nurdin kepada Serambi Minggu (13/3).

Electronic voting adalah suatu metode pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan dengan menggunakan perangkat elektronik. Pilihan teknologi yang digunakan dalam implementasi dari e-voting sangat bervariasi, seperti penggunaan smart card untuk otentikasi pemilih yang bisa digabung dalam e-KTP, penggunaan internet sebagai sistem pemungutan suara atau pengiriman data, penggunaan touch screen sebagai pengganti kartu suara, dan masih banyak variasi teknologi yang bisa digunakan dewasa ini.

Berkaitan itu, tambah Mawardy Nurdin, Pemko dan KIP Banda Aceh bekerja sama dengan BPPT, pagi ini menggelar simulasi dan diskusi, plus mendemontrasikan tatacara penggunaan dan pemanfaatan perangkat teknologi e-voting. Simulasi yang direncanakan digelar di Aula Pemko, diikuti 250 peserta yang diundang, terdiri dari tokoh masyarakat, ormas, orsospol, Gubernur, DPR Aceh, serta para ketua dan anggota KIP se-Aceh.

Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh Aidil Azhari SH,  menjelaskan, penggunaan e-voting dalam pilkada punya beberapa keunggulan. Selain cepat, tepat dan akurat, juga dapat menghemat anggaran pilkada. Bahkan, tingkat kesalahan e-voting sangat kecil, karena seluruh data tercatat sesuai KTP atau identitas resmi lainnya yang dimiliki pemilih.

Setiap pemberi suara, jelas Aidil Azhari, pemilih akan mendapatkan bukti secara otomatis dari sistem elektronik. Selain itu, pemilih hanya sekali dapat menggunakan hak pilihnya. “Artinya, tingkat kecurangan relatif sangat kecil,” katanya.

Aidil Azhari menambahkan, KIP Kota Banda Aceh yang mendapat dukungan penuh BPPT yakin sistem ini sudah dapat diterapkan dalam Pilkada Kota Banda Aceh. Syaratnya, pendataan dan pendaftaran pemilih, termasuk penerbitan KTP elektronik, harus tuntas sebelum tahapan dan pelaksanaan pilkada dimulai. Selain itu, pelaksanaan pilkada dengan sistem ini, membutuhkan payung hukum, sarana dan prasarana yang memadai, termasuk sumberdaya manusia (SDM) yang handal.

Pemko dan KIP Banda Aceh, tambah Aidil Azhari, sudah menyatakan kesiapannya memanfaatkan e-voting menyelenggarakan Pilkada 2011, apalagi BPPT saat ini memberi dukungan penuh bagi alih teknologi pelaksanaan Pilkada 2011. “Bila e-voting ini terlaksana, dipastikan Aceh, khususnya Kota Banda Aceh, merupakan satu-satunya wilayah yang menyelenggarakan pemilihan dengan sistem elektronik,” katanya.

Kecuali itu, pilkada dengan menggunakan e-voting, sebut Aidil, secara hukum sangat dimungkinkan, menyusul telah diterbitkannya putusan MK No.147/PUU-VII/2009 tanggal 30 Maret 2010. Asal tidak bertentangan dengan asas pemilu dan memperhatikan kesiapan teknologi, SDM penyelenggara, pembiayaan dan masyarakat, maka KIP Banda Aceh, memiliki peluang menyelenggarakan pilkada dengan sistem ini.

Berkaitan itu pula, KIP Banda Aceh bersama BPPT selain tengah dan terus mensosialisasikan sistem e-voting, juga menggelar acara forum diskusi. Tujuannya, selain untuk melakukan advokasi dan masukan-masukan dalam menjajaki berbagai kemungkinan, tantangan serta kesiapan, juga diharapkan sebagai usulan alih teknologi bagi peningkatan prosedur pemilu.(awi)

sumber : http://aceh.tribunnews.com/

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*