Pemko Banda Aceh Bentuk Komite Pembinaan Akidah

* Keuchik Lambhuk Dilantik

BANDA ACEH – Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh akan membentuk Komite Pembinaan Akidah, untuk mendeteksi dan menangkal secara dini keberadaan pengikut aliran sesat, serta upaya pengdangkalan akidah di Banda Aceh dan sekitarnya.

Wali Kota Banda Aceh, Mawardy Nurdin, mengatakan hal itu, Sabtu (7/5) malam, saat melantik HM Nasir Ibrahim sebagai Keuchik Lambhuk, di Lapangan Sepakbola PS Lambhuk, Uleekareng. Menurut Mawardy, pihaknya telah mengagendakan 18 item untuk mengeliminasi doktrin aliran sesat yang telah melanda warga Banda Aceh dan sekitarnya, terutama kaum muda terpelajar. “15 item sudah kita lakukan, tinggal tiga lagi,” ujar Mawardy.

Item yang belum dilakukan secara menyeluruh adalah mengbongkar secara tuntas jaringan aliran sesat seperti Millata Abraham di Banda Aceh dan sekitarnya. Selain itu juga rehabilitasi terhadap kelompok yang akidahnya tercemar oleh aliran sesat. Khusus untuk rehabilitasi, Pemko Banda Aceh tinggal menungu komando dari propinsi.

Item lainnya yang lebih krusial yaitu, membentuk Komite Peningkatan Akidah, dengan melibatkan semua instansi terkait, serta tokoh-tokoh agama dan pendidikan. “Dulu kita rencanakan mereka yang terlibat aliran sesat akan dimasukkan ke pesantren selama tiga bulan, tapi rencana itu kita kaji dulu,” kata Mawardy.

Nantinya, rentang waktu masuk pesantren itu akan didasari katagori kesesatan atau militansi para ‘pengkhianat’ akidah tersebut. Untuk kategori berat akan masuk pesantren selama dua bulan, kategori sedang satu bulan serta kategori ringan hanya dua minggu.

Komite Peningkatan Akidah itu atau disebut juga Komite Iman, akan menjadi pengawas dari keberadaan aliran sesat. Komite ini akan diisi oleh figur-figur yang mumpuni, diantaranya punya naluri argumentatif ilmu agama yang dalam. “Kita akan lakukan perang diskusi dengan para pengikut aliran sesat itu. Karenanya dibutuhkan orang-orang yang mampu berdebat dan berdidkusi dengan mereka, agar mereka kembali ke khittah keislaman,” tutur Mawardy.

Wali Kota menyebutkan, identitas secara detil para pengikut aliran sesat itu, sudah ada pada pemerintah. Termasuk alamat, asal usul keluarga serta sidik jarinya. Mawardy secara gamblang menyatakan tentang sinyalemen fenomena syahadat itu, terkesan seperti seremoni, terutama kala pensyahadatan secara massal. “Kita bisa lihat sikap sebagian mereka saat disyahadatkan kembali. Tapi bagaimanapun, kita akan mengawasi mereka, karena identitas mereka sudah kita kantongi secara utuh,” tandas Mawardy.

Harus kompak
Pada sisi lain, Mawardy mengingatkan warga Lambhuk untuk mengikuti ketentuan dan kebijakan keuchik yang baru. Karena figur itu dipilih secara demokratis, serta mendapatkan suara secara mayoritas. “Kita berharap pembangunan Desa Lambhuk akan lebih baik lagi dengan keuchik defenitif yang baru,” kata Mwardy Nurdin.

Sebelumnya, setelah keuchik defenitif yang lama, M Daud meninggal dunia, Desa Lambhuk dipimpin oleh Pelaksana Tugas Keuchik, Taufik M Dehan yang juga Sekdes Lambhuk. Pelantikan keuchik itu ditandai dengan penyematan tanda pangkat dan jabatan keuchik kepada HM Nasir Ibrahim, pensiunan PNS, oleh Walikota Banda Aceh. Pelantikan juga diramaikan dengan penampilan tim kesenian dan pemutaran slide film.(nur)

foto :Walikota Banda Aceh Mawardy Nurdin, menyematkan tanda kepangkatan kepada Keuchik Lambhuk yang baru, HM Nasir Ibrahim, Sabtu (7/5) malam. SERAMBI/NURDINSYAM

sumber : http://aceh.tribunnews.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*