Kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Se-Aceh VIII tahun 2013 berlangsung mulai 26-30 Juni 2013 di lapangan Musara Alun Takengon.
Kegiatan tersebut mengambil tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Teknologi Tepat Guna Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Energi Berbasis Lingkungan di Provinsi Aceh dengan sub tema “Ajang Masyarakat Berkarya dan Berinovasi”.
Pembukaan TTG dilakukan oleh Asisten Keistimewaan Aceh Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Ir T H Mustafa pada pukul 11.00 WIB. Salam kata sambutannya, ia menyebutkan kegiatan TTG ini diikuti peserta dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.
“Sekaligus mengelar pameran berbagai jenis teknologi ciptaan masyarakat dari berbagai daerah dengan tujuan mempermudah aktifitas dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai ajang untuk mengikuti event nasional nanti di Padang,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Ir Tarmizi A Karim yang ikut memberikan kata sambutannya.
“Melalui sosialisasi terapan TTG, masyarakat dapat mengenal teknologi yang ada pada saat ini dan masyarakat mampu mengembangkan teknologi serba guna. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat kepada masyarakat dan dapat menurunkan angka kemiskinan,” harap mantan Pj Gubernur Aceh itu. —
Usai pembukaan, para pejabat meninjau stan-stan di arena TTG. Sejumlah stan dari berbagai kabupaten/kota serta beberapa kecamatan di Aceh Tengah tampak menampilkan berbagai alat maupun produk teknologi.
Gelar TTG di Takengon melibatkan BPM se Aceh sebanyak 19 stan, hanya Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Barat, Subulussalam dan Simelue yang tidak mengirimkan utusan.
Para pemenang TTG se Aceh akan mewakili provinsi ini pada lomba TTG tingkat nasional pada September 2013 di Padang, Sumatera Barat. —
Stand Kota Banda Aceh dalam acara pameran gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) menampil beberapa unit mesin terpadu yang menjadi kebutuhan msyarakat.
Beberapa teknologi tersebut diantara, yakni mesin pengupas kelapa, pengupas dan penggiling kunyit, penggönseng kopi dan mesin pengering yang di dorong dengan tenaga angin.
Menurut Yusuf, inovator dari karya tersebut mengatakan mesin hasil karya para mahasiswa politeknik Aceh dan Unsyiah.
Kata dia, mesin sangat bermanfaat untk para petani kopi, cabai dan lain-lainnya. “Alat ini diarahkan pada teknologi tepat guna. Dimana masyarakat tidak perlu khawatir lagi hasil panennya akan membusuk. Proses pengiringan dapat dilakukan kapan saja. Dengan waktu yang cukup singkat, masih mampu mengeringkan,” katanya.
Kata dia, ada beberapa kelebihan yang diperoleh dari alat sederhana ini.
“Peningkatan efisiensi pengiringan, baik kualitas, rasa, warna, hygiene akan lebih berkualitas,” katanya
=============
Adapun rincian juara TTG Aceh 2013 adalah; 1. Pidie Jaya (alat pengolah bambu multi fungsi), 2 Pidie (alat pengumpil jagung), 3 Aceh Tamiang (alat tanam padi efektif), 4 Aceh Tengah (alat pengolah pupuk cair dan limbah sayuran), 5 Banda Aceh (alat pengering serba guna energi matahari dan biomassa), 6 Langsa (smart wastafel dan automatic wudhuk machine). Sedangkan stand favorit adalah Aceh Tengah.
http://www.medanbisnisdaily.com
http://pemerintah.atjehpost.com
Leave a Reply