Banda Aceh – Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Banda Aceh menggelar Pelatihan Ketrampilan Manajemen Badan Usaha Milik Gampong (BMUG), Selasa (20/9/2016) di Aula Lantai II, Gedung C Komplek Balaikota Banda Aceh. Kegiatan yang dibuka Ir. Syukri MSc (staf ahli Bidang Pembangunan) mewakili Walikota, diikuti oleh 40 peserta dari 20 Gampong di Banda Aceh.
Dalam sambutannya Ir. Syukri MSc menyampaikan, sesuai dengan prinsip otonomi daerah bahwa kewenangan yang dimiliki oleh Gampong harus diikuti dengan pembiayaan. Karenanya, Gampong memiliki kesempatan untuk mengatur diri sendiri dan mengelola keuangan untuk pembiayaan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat gampong.
“Ini merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi masyarakat untuk mengatur diri sendiri dan berusaha sendiri untuk meningkatkan kemakmuran dan kualitas hidup meraka,” ujar Ir. Syukri MSc.
Lanjutnya, meski Pemko Banda Aceh telah melakukan beberapa langkah mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat gampong, namun upaya mandiri dari masyarakat juga diperlukan.
“Dan salah satu upaya mandiri untuk meningkatkan pendapatan mereka adalah dengan membentuk Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), yang merupakan badan usaha milik bersama yang dilakukan oleh masyarakat dan diawasi juga oleh masyarakat,” tambah Ir. Syukri MSc.
Menurut Ir. Syukri MSc, masyarakat Gampong memiliki peran strategis dalam pengembangan BUMG demi kepentingan pemberdayaan ekonomi rakyat. Sebagai suatu usaha ekonomi kerakyatan, BUMG tidak serta merta menjelma menjadi sebuah badan usaha ekonomis yang menguntungkan, justru bila tidak dikelola secara baik, malah dapat merugikan atau setidaknya memberikan masalah baru bagi masyarakat.
“Disinilah terletak point penting yang perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan BUMG, sebab tidak semua elemen jajaran pemerintahan dan masyarakat gampong mengenal dan memiliki jiwa kewirausahaan yang baik dan benar. Lebih luas perlu dipikirkan dan dirumuskan pola pembinaan dan pengawasan BUMG yang efektif, disisi lain BUMG juga tidak mungkin berkembang tanpa dukungan semua pihak termasuk para Stakeholder,” pintanya.
Sesuai laporan dari Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat BPM Kota Banda Aceh, Burhanuddin SE, kegiatan ini berlangsung selama dua hari penuh. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan keuangan Pemerintah Gampong dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatkan pendapatan masyarakat Gampong melalui berbagai kegiatan ekonomi masyarakat sesuai dengan kebutuhan potensi Gampong.
“Tujuan lain, peserta juga diharapkan mampu mengelola manajemen BUMG secara baik dan professional sehingga tercapai tujuan BUMG dan terwujudnya kemandirian Gampong serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tambah Burhanuddin.
Untuk memberikan materi kepada para peserta, panitia menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu ;
- Ir. Zulkifli Syahbuddin, M.Si (Kepala BPM Kota Banda Aceh) : Upaya Pemerintah Kota Banda Aceh dalam membangun Masyarakat Gampong melalui pemberdayaan BUMG
- Helmi Iskandar, MSi. (BPM Aceh) : Kebijakan BPM Aceh dalam rangka membentuk dan mengelola BUMG dalam meningkatkan Usaha Ekonomi Gampong.
- Evayani, SE. MM.AK (Unsyiah) : Tatacara Pengelolaan Manajemen Keuangan BUMG
- Sayed Insya Mustafa, SE ( Widya Iswara Disperindagkop Aceh) : Teknik Pembentukan dan Pengelolaan BUMG sesuai dengan Permendesa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4 tahun 2015
- Drs. Purnama Karya, MM (DPKAD Kota Banda Aceh) : Menggali Potensi Keuangan/Kekayaan gampong dalam meningkatakan Pendataan Asli gampong (PAG) melalui BUMG
- Ermanto dari BUMG Meulaboh
http://www.bandaacehkota.go.id/