Banda Aceh – Sebanyak 226 Guru PAUD, TK dan TPA se-Kota Banda Aceh unjuk kebolehan dengan menampilkan karya-karya inovatif mereka dalam ajang Apresiasi Kreatifitas Pendidik PAUD yang diselenggakaran PKK Kota Banda Aceh, Senin (24/10/2016) di Aula lantai IV, Gedung A, Balaikota Banda Aceh. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE
Ketua panitia pelaksana yang juga istri dari Wakil Walikota, Fauziah melaporkan, kegiatan tersebut merupakan program kerja PKK tahun 2016. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 226 orang dengan rincian 100 orang pendidik TK, 45 Orang Pendidik Kelompok Bermain, Pendidik TPA 45 orang dan pengelola PAUD 36 orang.
Kata Fauziah, kegiatan berlagsung selama dua hari (24 s/d 25 Oktober) yang bertujuan memberikan dukungan kepada Bunda PAUD Gampong dan Kecamatan dalam rangka pembinaan dan pendampingan terhadap kader pendidik PAUD dalam hal pengunaan alat permainan edukatif, penggunaan alat bermain edukatif dan proses penggunaannya kepada anak didik masing-masing.
Lanjut Fauziah, ada beberapa hal yang diharapkan dari kegiatan tersebut, diantaranya pendidik dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasinya untuk pengembangan pendidikan PAUD di Banda Aceh. Kemudian mengharapkan pendidik PAUD dapat berkreasi di dalam menciptakan karya dalam mengaplikasikan, dalam proses pembelajarana dan mendukung multiple intelegensi anak PAUD.
“Para pendidik ini kita harap dapat bekerjasama dengan Bunda PAUD dalam mempersiapkan anak-anak PAUD yang berkualitas di Banda Aceh untuk menuju generasi Qurani,” ungkap Fauziah.
Untuk memberikan penilaian, panitia menghadirkan para juri yang terdiri dari Akademisi UIN, Praktisi IGTKI, Unsur PKK dan Dinas Pendidikan, Pengawas TK dan Penilik PAUD.
Illiza: Pendidikan Usia Dini Menentukan Keberhasilan Masa Depan Anak
Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE saat membuka kegiatan ini mengatakan pendidikan usia dini sangat penting karena akan menentukan keberhasilan anak di masa yang akan datang.
“Usia anak dari 0 sampai dengan 6 tahun adalah golden age. Pada usia ini anak-anak mampu bisa menyerap 50 persen. Jadi selain orangtua dan lingkungannya, peran Guru PAUD sangat penting dalam membekali anak-anak ini,” ujar Illiza.
Illiza meyakini, ketika pada usia Golden Age anak-anak ini dibekali dengan hal-hal yang positif, maka akan melekat dan tidak akan mampu lagi diserang oleh hal-hal yang negatif.
Kepada para guru yang mengikuti kegiatan tersebut, Illiza meminta mereka mendidik dengan kasih sayang dan kelembutan.
“Ngajarnya harus sabar juga, karena mereka beda-beda karakternya, harus dengan kasih saying karena kita semua menaruh harapan besar mereka ini akan menjadi generasi Qura’ni yang akan menerapkan Syari’at Islam secara kaffah di kota ini,” pinta Illiza. (mkk)