Banda Aceh – Belum genap seminggu menerima penghargaan Kota Sehat Swasti Saba, Banda Aceh kembali mengukir prestasi gemilang. Kali ini atas prestasi meraih Capaian Tertinggi Cakupan dan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis (TB) se-Indonesia.
Penghargaan diserahkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Anung Sugihantono kepada Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman pada acara pembukaan Monev Nasional Program Penanggulangan TB di Hotel Hermes Palace, Senin (25/11/2019).
Di bawah Banda Aceh, ada 19 kabupaten/kota lainnya yang menerima penghargaan serupa di antaranya Serang, Lebak, Pandeglang, Cianjur, Kuningan, Surabaya, Gresik, Bojonegoro, Lamongan, Lumajang, Maluku Tenggara, Lubuk Linggau, Palembang, Sibolga, Deli Serdang, dan Jakarta Barat.
Sementara untuk tingkat provinsi, capaian tertinggi cakupan dan keberhasilan pengobatan TB diraih oleh Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah. Malam tadi, Dirjen P2P juga menyerahkan penghargaan kepada sejumlah rumah sakit dan Puskesmas se-Indonesia yang dinilai berhasil dalam menangani penyakit TB.
Usai menerima penghargaan, Wali Kota Aminullah menyebut prestasi tersebut tak lepas dari dukungan seluruh warga kota yang semakin sadar dengan kesehatannya. “Prestasi ini patut kita pertahankan dan tingkatkan pada masa mendatang, guna mendukung target eliminasi TB di Indonesia pada 2030 nanti.”
Tak lupa wali kota menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Banda Aceh dan stakeholder kesehatan terkait atas kerja kerasnya selama ini dalam upaya memberantas TB. “Terima kasih kepada para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya atas jasa-jasanya untuk meningkatkan kualitas hidup warga kota,” katanya.
“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk anda semua, praktisi kesehatan Banda Aceh. Ini adalah wujud nyata dukungan penuh Pemerintah Kota Banda Aceh dalam mendukung program penanggulangan tuberkulosis,” katanya lagi.
Kadinkes Banda Aceh Warqah Helmi menambahkan, dalam Global TB Report oleh WHO tahun 2019, Indonesia berada di urutan ketiga dengan beban TB tertinggi di dunia setelah setelah China dan India. “Estimasi insidennya sebesar 845.000 kasus atau 316 per 100.000 penduduk Indonesia,” ungkapnya.
“Pada tahun 2018 dan 2019, Tuberkulosis merupakan salah satu topik dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) dimana hasil kesepakatan yaitu target eliminasi TB di Indonesia dapat tercapai di tahun 2030,” ungkapnya lagi.
Sehubungan hal tersebut, diperlukan dukungan di tingkat pusat dan daerah serta lintas program dan lintas sektor untuk mencapai target percepatan eliminasi TB melalui pertemuan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Nasional Program Penanggulangan TB yang dilaksanakan tahun ini di Banda Aceh.
Acara yang berlangsung selama empat hari, 25-28 November 2019 di Hotel Hermes Palace itu dibuka secara resmi oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Anung Sugihantono. Pesertanya terdiri dari perwakilan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, para direktur rumah sakit, dan sejumlah tenaga kesehatan dari seluruh Indonesia.
Prosesi pembukaan ditandai dengan penabuhan Rapai oleh Dirjen P2P Anung Sugihantono, Plt Gubernur Aceh yang diwakili oleh Staf Ahli Darmansyah, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Ketua TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawati, dan sejumlah pejabat lainnya. (Jun)