Wali Kota Buka Pelatihan Kewirausahaan dan Pemasaran bagi Pelaku UMKM

Kupas Strategi Pemasaran: “Tingkatkan Promosi dan Kerja Sama dengan Stakeholders Terkait”

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman berbagi beberapa kiat bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta upaya pihaknya untuk memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM lokal.

Menurutnya, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menggenjot upaya promosi. “Produk yang sudah populer sekali pun, promosinya masih dilakukan secara besar-besaran. Karenanya, kita harus tingkatkan promosi, termasuk secara digital dengan mengoptimalkan pemanfaatan IT untuk memperluas pasar.”

Hal tersebut disampaikan Aminullah saat membuka Pelatihan Kewirausahaan dan Pemasaran, serta FGD Strategi Pemasaran Produk UMKM di Grand Permata Hati Hotel, Selasa 16 Maret 2021. Acara itu diikuti oleh 50 pelaku UMKM se-Banda Aceh.

Perihal kedua yang mesti dilakukan, yakni mengintensifkan kerja sama dengan para pihak atau stakeholders terkait. “Gagas kerja sama dengan supermarket, perhotelan, perbankan, dan pihak lainnya untuk menampung produk UMKM lokal,” katanya.

Ia pun mengungkapkan sudah ada Peraturan Wali Kota (Perwal) Banda Aceh yang mewajibkan para pengusaha besar untuk memprioritaskan penggunaan produk lokal. “Payung hukumnya sudah ada, dan ke depan perwal ini perlu kita sosialisasikan secara masif untuk mendayagunakan produk UMKM kita,” katanya lagi.

Nominator Indonesia Visionary Leader 2021 ini juga menyebut kerja sama antar kabupaten/kota dan provinsi perlu terus digalakkan. Salah satunya via Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesi (Apeksi). “Saya selaku Wakil Ketua Bidang Pembangunan Apeksi pusat, akan mendorong penuh upaya kerja sama antar kota anggota Apeksi.”

Bukan hanya tingkat nasional, sebutnya, kerja sama lintas negara seperti dengan Malaysia, Brunei Darussalam, dan Arab Saudi juga diperlukan. “Produk UMKM Banda Aceh harus bisa sampai ke sana, dengan memaksimalkan peran kadin misalnya maupun pihak lainnya,” ujar Aminullah.

Terkait dengan kegiatan selama tiga hari yang digelar oleh Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Banda Aceh tersebut, wali kota berharap dapat melahirkan sejumlah solusi dan rekomendasi atas permasalahan pemasaran produk UMKM. “Sehingga berapa pun jumlah produksi kiya akan bisa tersalur dan terserap oleh pasar,” ujarnya lagi.

Sebelumnya di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan M Nurdin, mengatakan acara tersebut diikuti oleh 50 pelaku UMKM yang masih aktif berproduksi. “Pendaftarannya kita buka secara online, dan dari 162 orang yang mendaftar, setelah kita seleksi terpilihlah 50 peserta yang kita undang untuk mengikuti pelatihan dan FGD ini selama 3 hari.”

Adapun sejumlah narasumber yang hadir dan akan mengisi diskusi panel dan pelatihan serta FGD antara lain Pimpinan Pegadaian Syariah Aceh Ferry Hariawan, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Banda Aceh Awalul Rizal, dan Kepala Kantor Pos Banda Aceh Fendi Anjasmara.

“Narasumber lainnya, yaitu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (USK) Dr Iskandarsyah Madjid SE MM dan Dr T Roli Ilhamsyah Putra SE MM, serta Presiden Asosiasi Saudagar Industri Aceh (ASIA) T Dharul Bawadi,” ujar Nurdin.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Aminullah turut menyerahkan piagam penghargaan pimpinan Pegadaian Syariah dan BPJS Ketenagakerjaan selaku mitra kerja terbaik dalam memajukan UMKM di Banda Aceh. Sebagai cinderamata, Aminullah juba membagikan buku karyanya yang berjudul “Ala Aminullah Perangi Rentenir” kepada para tamu undangan yang hadir. (Jun)

http://bandaacehkota.go.id/