Ketua TP PKK Kota Banda Aceh Harap Peran Semua Pihak Sukseskan Program Imunisasi

Pada Peringatan Pekan Imunisasi Dunia

Banda Aceh – Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Banda Aceh Nurmiati mengatakan imunisasi bukanlah program baru, namun sudah ada sejak dahulu. Terbukti dampak imunisasi sudah berhasil menurunkan angka kesakitan serta kematian terutama pada anak. Hal itu semata-mata upaya pemerintah untuk menyelamatkan generasi agar terhindar dari penyakit berbahaya.

Hal tersebut disampaikan Nurmiati dalam sambutanya pada kegiatan Pekan Imunisasi Dunia yang digelar di Posyandu Bungong Jeumpa, Gampong Lampaseh Kota, Kecamatan Meuraxa, Senin (3/5/2021).

Dalam acara tersebut turut hadir Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati, Sekertaris Dinas Kesehatan Kota Bnda Aceh Darwis, Immunitation Office Unicefe Perwakilan Aceh Nurjannah Husen, Camat Meuraxa Ardiansyah dan unsur muspika lainnya.

“Bicara imunisasi tentu tidak lepas dari peran kader posyandu dan bidan desa. Sejak dulu kader posyandu dan bidan desa adalah ujung tombak untuk menjaga Kesehatan terutama kesehatan anak-anak,” jelasnya.

Melalui Pekan imunisasi dunia ini, Nurmiati berharap agar seluruh kader dan didukung oleh TP-PKK Kecamatan untuk bersama-sama menggerakkan masyarakat agar membawa anak untuk diimunisasi. “Mari kita bersama-sama menyosialisasikan pentingnya imunisasi dan apa risiko jika anak tidak diimunisasi,” harapnya.

Nurmiati juga menjelaskan Tim Penggerak PKK, kader, Camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif memastikan setiap anak di gampong tumbuh sehat, salah satunya adalah dengan memberikan imunisasi.

“Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kader, bidan Desa, dan TP-PKK Kecamatan yang tidak lelah dalam memberikan yang terbaik untuk anak, semoga kita semua selalu sehat, bersemangat, dan tidak pernah menyerah,” ungkapnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati menjelaskan imunisasi sangatlah penting selain untuk melindungi anak dari ancaman penyakit berbahaya, namun juga menjadi faktor pendukung dalam mencegah terjadinya stunting pada anak.

“Ancaman berbagai penyakit berbahaya itu benar-benar nyata, terutama sejak munculnya wabah Covid-19, yang membuat berbagai kegiatan dan mobilitas masyarakat terpaksa harus dibatasi demi menghambat penyebaran virus yang menjangkiti pernafasan manusia tersebut,” jelasnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Dyah menyebutkan, cakupan imunisasi rutin nasional tahun lalu turun hingga 35 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara Dinas Kesehatan Aceh menyebutkan, cakupan imunisasi dasar lengkap Aceh tahun 2020 hanya sebesar 38 persen, dan itu masih jauh dari target nasional sebesar 93 persen.

“Penurunan itu, lantaran fokus semua pihak teralihkan dengan Covid-19. Namun demikian, perlu dipahami bahwa bukan hanya Covid-19 yang mengintai saat ini, tapi penyakit lainnya juga bisa saja hadir manakala masyarakat masih abai dan tidak menerapkan pola hidup sehat,” ujarnya. (Mer)

https://bandaacehkota.go.id