Dekranasda Banda Aceh Gelar Pelatihan Bordir Tas

Nurmiati AR: Untuk Perkuat Ekonomi Keluarga Perajin

Banda Aceh – Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kota Banda Aceh Hj Nurmiati AR resmi membuka pelatihan bordir tas.

Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta dari 9 Kecamatan dalam Kota Banda Aceh.

Pelatihan digelar di Gedung Sekretariat Dekranasda Banda Aceh, Senin (26/7/21) dan berlangsung dengan protokol kesehatan (prokes) ketat, dimana semua peserta dan yang hadir wajib menggunakan masker dan menjaga jarak. Tampak di lokasi juga disediakan wastafel dan sabun untuk cuci tangan serta alat pengukur suhu sebelum memasuki ruang pelatihan.

Saat membuka kegiatan ini, Nurmiati mengatakan Dekranasda memiliki program penguatan kapasitas perajin dan UMKM dalam mendukung program Pemko dalam meningkatkan peran serta kelompok perajin.

Karenanya, lanjut istri Wali Kota Aminullah ini, dengan memberdayakan perajin dalam mengembangkan potensi dirinya melalui keterampilan kerajinan tangan tentunya akan memudahkan bagi perajin memulai berwirausaha, sehingga dari keterampilan jasa yang dimiliki tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga.

“Melalui Pelatihan ini kita harapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan perajin dalam menyiapkan produk kerajinan berciri khas Aceh yang mempunyai nilai seni dan nilai ekonomi sehingga dapat mendukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Nurmiati AR saat membuka acara.

Kata Nurmiati, melalui pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perajin dalam menyiapkan produk kerajinan berciri khas Banda Aceh yang mempunyai nilai seni dan nilai ekonomi sehingga dapat mendukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Dengan adanya pelatihan menjahit tas bordir ini, lahir perajin-perajin yang terampil dan berkualitas sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima oleh pasar lokal maupun nasional,” ujarnya.

Kepada peserta, Nurmiati berharap agar berlatih dengan tekun, teliti, sabar dan tetap serius dalam menerima arahan dan petunjuk teknis yang diberikan oleh instruktur sehingga dapat menyiapkan produk yang mempunyai nilai jual dan pada akhirnya dapat dijadikan sumber mata pencaharian.
“Dengan catatan produk yang dihasilkan rapi dan indah, tentunya produk yang dihasilkan layak untuk dipasarkan, karena mempunyai kualitas yang baik,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Dekranasda Banda Aceh Nova Indriani mengatakan sebelumnya para peserta diseleksi melalui open recruitmen yang dilakukan pada tanggal 5 s/d 10 Juli secara online melalui media sosial, yakni Instagram Dekranasda.

Dari 65 peserta yang mendaftar, hanya 20 peserta yang berasal dari 9 kecamatan dan sesuai dengan kriteria yang dinyatakan lulus.

Ke 20 peserta tersebut akan dilatih oleh instruktur profesional mulai dari 20 Juli s/d 30 Agustus.

Tidak hanya sekedar dibekali skill, para peserta nantinya juga akan didampingi dan mengikat kerjasama dengan Dekranasda untuk pengembangan hasil produksi dam dibantu pemasarannya.

Pada kesempatan yang sama, salah-satu peserta, Darti Majdisha mengucapkan terima kasih kepada Dekranasda Kota Banda Aceh.
Menurutnya, pelatihan seperti ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pelaku usaha kecil seperti dirinya untuk mengembangkan bakat.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Dekranasda Kota Banda Aceh serta semua yang terlibat. Pelatihan ini menjadi kesempatan emas bagi kami untuk mengembangkan skill di bidang jahit menjahit. Kami berharap pelahitan seperti ini akan terus dilakukan setiap tahunnya,” ucapnya.

Pembukaan pelatihan bordir tas ini turut dihadiri Wakil Ketua Dekranasda, Hj Fauziah, Kadis Tenaga Kerja Mairul Hazami dan Ketua DWP Banda Aceh Wardiati Amiruddin. Mereka ikut mendampingi Nurmiati memantau langsung para peserta pelatihan saat dibimbing instruktur.[]