Banda Aceh Vaksinasi Tertinggi

Aminullah Sampaikan Terimakasih Kepada Semua Pihak

Banda Aceh –  Wali Kota Aceh Aminullah Usman mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang selama ini sudah terlibat untuk melaksanakan vaksinasi, terutama kepada masyarakat yang sangat antusias datang sendiri tanpa paksaan untuk di vaksin.

Hal itu disampaikan Aminullah dalam Talkshow Interaktif “Wali Kota Menjawab” edisi Kamis, 19 Agustus 2021 yang mengangkat tema “Banda Aceh Vaksinasi Tertinggi”.

Acara tersebut berlangsung dari Pendopo Walikota Banda Aceh dan disiarkan serentak di 10 stasiun radio, siaran mulai pukul 16.30 WIB. Acara ini juga bisa disaksikan di channel YouTube bandaacehgemilang.

Walikota Menjawab ini terselenggara berkat Kerjasama Humas Protokol & Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Banda Aceh dan 10 Radio Siaran di Kota Banda Aceh.

Turut hadir sebagai narasumber lain seperti Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh lukman, Direktur Utama Rumah Sakit Meuraxa Fuji, dan Mahasiswa Fakultas ekonomi Vinzi, dengan pemandu acara Dian Rahmat Syahputra.

“Dengan angka persentase tertinggi, saya  mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang selama ini sudah terlibat untuk melaksanakan vaksinasi, terutama kepada masyarakat yang sangat antusias datang sendiri tanpa paksaan untuk di vaksin. Ini adalah upaya memutuskan mata ratai Covid,” kata Aminullah.

Pemerintah Kota telah berupaya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Walikota menuturkan tahun ini Kota Banda Aceh menempati capaian vaksin urutan pertama se Aceh dari target sebesar 60 persen.

“Vaksinasi kita tinggal 10 persen lagi. Tentunya vaksin yang kita lakukan ini melibatkan seluruh Rumah Sakit di Banda Aceh, Puskesmas, Klinik, serta didukung oleh kepolisian baik TNI, Polri, dan organisasi masyarakat lainnya,” ungkapnya.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menjelaskan tema yang di angkat kali ini untuk mensosialisasikan, serta mengajak seluruh masyarakat Aceh dan indonesia  agar bergegas melakukan vaksin.

“Selain itu giat melakukan upaya pencegahan Covid-19 yang dianjukan seperti, menahan diri dari segala larangan penyebaran Covid-19, dan menjalankan Protokol Kesehatan. Jika kita lakukan secara disiplin, maka kita akan jauh dari Covid -19,” ungkapnya.

Kata Aminullah dari minggu lalu Banda Aceh berada pada zona merah dengan penerapan PPKM level 4. Sebab itu, walikota berharap agar semua pihak bergerak dengan sungguh-sungguh untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid 19.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dalam acara menjelaskan Pemerintah Kota dan pihaknya sudah melaksanakan vaksinasi secara optimal. “Alhamdulillah kita sudah menjalankan vaksin secara optimal sesuai standar yang berlaku,” katanya.

Dalam kesempatan itu Lukman juga menjelaskan terkait vaksin baru yaitu “Moderna”.  Vaksin Moderna tersebut, pada tahap pertama khusus digunakan untuk para tenaga Kesehatan (Nakes), sebagai grada terdepan dalam melayani kesehatan publik atau masyarakat.

Sama halnya dengan Vaksin Sinovak, kata Lukman, Vaksin Moderna ini aman digunakan. Namun memiliki aturan pemakaian, misalnya bagi masyarakat yang  sudah di vaksin pertama dengan Vaksin Sinovac, makan tidak di dianjurkan untuk melakukan vaksin ke dua mengunakan Moderna.

“Bagi yang tahap pertama menggunakan Vaksin Sinovac, tahap ke dua juga harus di Vaksin dengan Sinovac. Bagi yang tahap pertama di Vaksin dengan Moderna, kita sarankan yang ke dua juga dengan Moderna,” jelasnya.

Kemudian, Vaksin Moderna ini hanya boleh diberikan diberikan kepada masyarakat dari mulai usia 18 tahun ke atas. Selain itu disarankan pada saat vaksinasi, setidaknya ada pasien sebanyak 14 orang yang akan menerima Vaksin Moderna.

“Vaksin Moderna ini hanya  bertahan satu bulan, sehingga ketikan sudah dibukan tak bisa di gunakan pada pasien yang lain. Setidaknya Vaksin Moderna ini sudah digunakan kepada empat ribu orang di Banda Aceh,” ujarnya.

Di samping itu, Direktur Utama Rumah Sakit Meuraxa  Fuji juga menjelaskan, selama ini banyak beredar isu hoax di masyarakat yang mengatakan rumah sakit sering mengcovidkan pasien.

“Nah hal tidak benar, karena rumah sakit memiliki peraturan sendiri dalam melayani dan memeriksa kesehatan pasien. Biasanya pasien yang datang langsung ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD), pasien datang dengan keluhan sesak nafas lebih dari tiga hari, batuk dan demam. Saat itu kita langsung lakukan klining dan hasilnya positif Covid. Jadi tidak ada semacam mengcovidkan pasien,” jelasnya.

Lain lagi dengan Milenial Muda dari Fakultas Ekonomi Frinzy, Dia menceritakan pengalaman pertamanya ketika di vaksin. Katanya, usai di vaksin tidak ada gejala berlebihan yang dialaminya. “Usai tadi pagi di vaksin saya hanya mengalami gejala ringan seperti nyeri di lengan, dan agak demam,” cerita Vinzi.

Ia mengungkapkan selalu mengedukasi dirinya sendiri untuk tidak termakan berita hoax yang beredar di media. “Dari pengalaman saya hari ini, vaksin sangat aman. Selain itu vaksin  bukan hal yang baru kita rasakan, tapi dari kecil kita sudah di vaksin. Untuk itu saya berharap teman-teman dan masyarakat agar  tidak takut di vaksin,” pungkasnya. (Mer)