Apel Gabungan Perpisahan Amin-Zainal

Aminullah Paparkan Keberhasilan Selama 5 Tahun Memimpin Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh mengelar Apel Gabungan di halaman balai kota, Rabu (06/7/2021), dalam rangka Perpisahan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan Wakil Wali Kota Zainal Arifin dengan masa jabatan 2017-2022, yang berakhir terhitung 7 Juli 2022.

Didampingi Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Amiruddin dan para asisten di pemerintahan Kota Banda Aceh. Wali Kota Aminullah Usman bertindak selaku Pembina Apel di hadapan peserta apel, yang terdiri dari seluruh pejabat struktural, para ASN dan Non ASN di lingkungan Pemko Banda Aceh.

Dalam kesempatan itu, Aminullah mengucapkan permohonan maaf selama masa pengabdiannya, bila terdapat kesalahan yang disengaja maupun tidak kepada para pegawai. Ia pun menaruh rasa hormat dan apresiasi tinggi atas seluruh pihak yang telah membantu di masa kepemimpinannya.

“Saat kami dilantik tepat hari ini pada 5 tahun yang lalu, kami terus berupaya bersama seluruh jajaran Pemko Banda Aceh terus membangun kota yang kita cintai ini. Dengan visi Banda Aceh Gemilang Dalam Bingkai Syariah, telah banyak hal prestasi yang kita capai bersama-sama. Dimana keseluruhan capaian tersebut kita lakukan untuk membangun Kota Banda Aceh menjadi lebih baik lagi,” katanya.

Aminullah menjelaskan begitu banyak program kerja yang telah di susun pada awal pemerintahannya, dan telah wujudkan dengan segenap segala upaya agar bisa memenuhi program-program tersebut.

“Alhamdulillah, selama kepemimpinan kami, Banda Aceh telah tumbuh sebagai kota yang membanggakan. Syariat tegak, ekonomi tumbuh dan pendidikan warganya yang berkualitas. Pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan, dalam rentang waktu lima tahun terakhir menunjukkan tren yang positif,” jelasnya.

Disamping itu, dalam bidang kesehatan selama lima tahun Indeks Keluarga Sehat (IKS) di Kota Banda Aceh, menunjukkan perbaikan, pada 2017 IKS ada pada angks 0,30 sedangkan di tahun 2021 IKS Banda Aceh berada pada angka 0,82.

“Begitu pula dengan Angka Harapan Hidup (AHP) warga kota Banda Aceh, data menunjukkan bahwa AHP pada tahun 2017 adalah 70.96 dan pada tahun 2021 meningkat ke angka 71,52. Demikian juga dengan Penanganan pandemi Covid-19, dengan dukungan penuh DPRK dan Forkopimda, kita telah melakukan berbagai langkah untuk memutus mata rantai dampak wabah tersebut.

“Diantaranya menyiapkan tempat isolasi terpusat tahun 2020 di Rumah Sakit Meutia dan Hotel Hijrah pada tahun 2021, Melaksanakan vaksinasi yang didukung penuh TNI, POLRI, Dinkes Aceh, Puskesmas, RSUD Meuraxa, RSUZA, seluruh RS Swasta dan Klinik. Hasilnya Kota Banda Aceh kini menjadi Kota dengan capaian vaksinasi Covid-19 tertinggi di Aceh,” sambung Aminullah.

Selanjutnya, dengan dukungan DPRK dan Forkopimda, Pemko Banda Aceh juga berhasil melakukan Relokasi Pasar Peunayong ke Pasar Al Mahirah Lamdingin, yang mana kini telah menjadi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kota Banda Aceh.

“Untuk menunjang kebutuhan air bersih, cakupan pelayanan PDAM Tirta Daroy sudah mencapai total 98%. Jumlah sambungan yang pada 2017 ada sebanyak 45.500 sambungan kini menjadi 53.128 sambungan per April 2022. Alhamdulillah PDAM Tirta Daroy Banda Aceh juga mendapatkan predikat sehat dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh,” sebutnya.

Di bidang penataan kota mengenai kondisi jalan, data menunjukkan bahwa tahun 2018 Jalan dalam kondisi baik di Banda Aceh sebesar 76,73% atau 542,712 km dari total panjang jalan kota 620,960 KM. Kondisi jalan per awal 2022 di Kota Banda Aceh mencapai 95,75%. Angka ini di atas rata-rata Angka Kemantapan Jalan kabupaten/kota Indonesia sebesar 65% sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2020-2024.

“Dibidang pendidikan, persentase jumlah sekolah yang mampu memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) juga meningkat. Pada 2017 berada pada angka 50% dari total jumlah satuan pendidikan, meningkat menjadi 83,13% pada tahun 2021. Demikian juga Angka Melek Huruf tahun 2017 sebesar 99,25% dan meningkat di tahun 2021 menjadi 99,98%. Selanjutnya Angka Rata-rata Lama Sekolah pada tahun 2017 (12,59%), dan di tahun 2021 (12,83%). Dan Alhamdulillah Kota Banda Aceh termasuk diatas rata-rata nasional yaitu 8,54% di tahun 2021,” sebutnya.

Seluruh pencapaian tersebut, kata Aminullah, juga dibarengi dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi, kondisi tahun 2017 adalah 3,39% dan di tahun 2021 pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan sebesar 5,53%.

“Pendapatan Per Kapita kota Banda Aceh juga mengalami peningkatan, dimana pada Tahun 2017 Pendapatan per kapita Rp. 64,21 juta per tahun, dan di Tahun 2021 Rp.78,16 juta per tahun,” katanya.

Selain itu, tingkat kemiskinan di Kota Banda Aceh juga mengalami penurunan. 2017 pada angka 7,44%, dan pada tahun 2021 pada angka 7,61%. Meskipun angkanya naik, hal ini terjadi karena pandemi Covid-19, dan Banda Aceh sendiri adalah satu-satunya daerah yang masuk dalam zona hijau kemiskinan di Aceh di masa pandemi covid 19.

“Mengenai IPM pada Tahun 2018 IPM Kota Banda Aceh berada pada angka 84,37%, dan di tahun 2021 naik menjadi 85,71%. Dengan kenaikan tersebut, Banda Aceh menduduki peringkat dua nasional diantara 514 kabupaten/kota se-Indonesia,” ungkapnya.

Bahkan dimasa ke pemerintahan Aminullah-Zainal, juga telah berhasil meningkatkan pertumbuhan UMKM dengan signifikan dari 9.551 UMKM pada tahun 2017 dan per Februari 2022 ada sekitar 17.080 pelaku usaha UMKM (meningkat 92%).

“Demikian juga dengan Ketergantungan masyarakat kecil terhadap rentenir menurun drastis. Hasil survei dulu sebelum ada LKMS Mahirah Muamallah Syariah, sekitar 80% pelaku usaha kecil berhubungan dengan rentenir. Namun sekarang jauh berkurang drastis dengan hanya tersisa sekitar 2% saja,” ujarnya.

Mantan Dirut Bank Aceh itu mengungkapkan sejak awal kepememimpinannya, salah satu yang menjadi misi adalah mensejahterakan masyarakat Banda Aceh. Tidak boleh ada warga Banda Aceh yang hidup dengan ketimpangan sosial.

“Sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini, sudah 792 unit rumah milik warga kurang mampu yang telah direhab dan dibangun baru. Insya Allah tahun 2022 ini, bisa menjadi 800 rumah layak huni yang dibangun Pemko Banda Aceh untuk masyarakat miskin,” ujarnya.

Terkait inovasi Program Bedah Rumah, Alhamdulillah, sampai saat ini sudah ada 800 unit rumah yang dilakukan pembangunan dalam program bedah rumah.

Terakhir, dengan rendah hati Aminullah meminta maaf apabila semasa pemerintahannya ada kata-kata, ucapan, sikap, ada perilaku, yang pernah menyakiti hati semua pihak.

“Sekalian maka Kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya. Mari kita jaga kota tercinta ini, jaga persatuan kita, jaga kebhinekaan kita, jangan pernah terpecah. Sekali lagi, terima kasih pula selama ini sudah menjadi tim yang solid. Tentu saja semua kenangan ini tidak akan pernah saya lupakan. Semoga Allah mempertemukan kita kembali di lain waktu.

“Saya akan siap selalu membantu sumbangsihnya untuk kemajuan pembangunan Kota Banda Aceh ini. Kalau ada persoalan apapun juga yang menyangkut apapun juga, yang mana kami bisa bantu sampaikan kepada kami. Kalau kami bisa bantu, kami siap membantu,” ungkapnya.

Aminullah juga berpesan agar kepada Bapak-ibu sekalian untuk melanjutkan kerjasamanya dengan Pj. Walikota yang baru dengan terus meningkatkan kerja dan kinerjanya sehingga mencapai tujuan visi dan misi pembangunan Kota ini.

“Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, lebih dan kurang kami mohon maaf. Semoga segala upaya yang kita lakukan untuk kemajuan negara, bangsa, dan masyarakat, diridhai Allah Subhanahu Wata’ala, dan kita semua diberikan kekuatan untuk menjalaninya,” pungkasnya. (Mer)

https://bandaacehkota.go.id