Pembuatan Pupuk Kompos Digalakkan

Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota (DK3) Banda Aceh, menggalakkan pembuatan pupuk kompos di kalangan warga untuk mengurangi produksi sampah sekaligus menciptakan lingkungan yang bersih. Kepala DK3 Banda Aceh, T Iwan Kesuma, Jumat (16/7) lalu, mengatakan langkah itu dilakukan agar warga bisa memanfaatkan sampah organik sehingga tidak terbuang begitu saja. “Kompos tidak hanya bisa digunakan sendiri oleh warga tapi juga bisa dijual dan menghasilkan uang tambahan,” katanya.

Produksi sampah di Banda Aceh yang mencapai 650 meter kubik (150) ton per hari dikhawatirkan terus meningkat seiring bertambahnya penduduk sehingga memberi efek buruk bagi lingkungan. Menurutnya, perlu partisipasi warga untuk mengurangi produksi sampah, di mana dengan mendaur ulang sampah-sampah organik (sampah yang bisa membusuk) menjadi kompos.

“Salah satu cara untuk mengantisipasi terus meningkatnya sampah adalah dengan mengurangi produksi sampah rumah tangga, jadi warga harus berpartisipasi,” ujar Iwan. Selama 2010, DK3 membagikan 100 alat pembuat kompos (komposter) kepada 100 rumah tangga di Banda Aceh untuk menggalakkan pemanfaatan sampah organik, di samping memberi pembinaan dan monitoring secara rutin setiap Sabtu dan Minggu. Dikatakannya, kompos yang diproduksi oleh rumah tangga itu akan dibeli kembali oleh DK3 Banda Aceh sesuai harga pasaran untuk digunakan pada pertamanan Kota Banda Aceh. “Kami sudah memiliki alat untuk daur ulang di Pante Riek (Kecamatan Lueng Bata),” tambah Iwan.(ant)

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*