Pasar Hewan Ulee Kareng Difungsikan Usai Idul Fitri

BANDA ACEH – Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh berjanji akan memungsikan Rumah Pemotongan Unggas (RPU) di Keudah dan pasar hewan di Ulee Kareng, usai lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah. Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin melalui Kabag Humas Drs Mahdi Ibrahim, menanggapi pemberitaan Serambi Senin (30/8) lalu. Saat itu, anggota DPRK Banda Aceh, Mukminan, melansir tentang banyaknya proyek Pemko bernilai miliaran rupiah, terbengkalai dan belum memberi manfaat bagi masyarakat.

“Pasar hewan Ulee Kareng dan RPU Keudah akan difungsikan setelah lebaran ini. Sedangkan kios pemasaran ikan di Meuraxa sedang didata orang-orangnya yang akan menempatinya,” kata Mahdi kepada Serambi, kemarin. Mahdi menyebutkan, RPU Keudah pada awalnya dibangun dengan dana dekonsentrasi (APBN). Tapi masih belum sempurna, karena belum dilengkapi Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Pemko kemdian meminta CHF selaku donatur, untuk membantu membangun IPAL.

Semua fasilitas itu diserahkan kepada Pemko Banda Aceh pada 8 Juli 2010. Berhubung saat itu sudah mendekati bulan Ramadhan, maka pemindahan pedagang dari Peunayong ke RPU Keudah ditunda sampai setelah lebaran,” jelas Mahdi.

Menyangkut Pelabuhan dan Pendaratan Ikan (PPI) Kuala Cangkoi, Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa yang dibangun dengan dengan APBK Banda Aceh 2008 sebesar Rp 100 juta, tambah Mahdi, ada keengganan para nelayan untuk memanfaatkan bangunan itu. Nelayan lebih memilih TPI Lampulo untuk mendaratkan dan membongkar hasil tangkapannya. “Memang kami akui belum optimal. Tapi, apa yang dibangun Pemko tentu untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Kami kurang sependapat jika disebut hanya berorientasi mengejar proyek,” demikian Mahdi Ibrahim.(c47)

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*