Tiga Langkah Bangun Percaya Diri Anak

RASA percaya diri merupakan hal yang esensial untuk dimiliki setiap anak. Ketika anak merasa baik tentang dirinya sendiri, ia akan mampu melakukan berbagai hal yang tak terbatas jumlahnya. Tapi, rasa percaya diri tidak didapatkan hanya dalam waktu semalam. Semua butuh proses. Untuk membantu sang buah hati membangun rasa percaya dirinya, simak sejumlah tips dari beberapa pakar berikut ini:

Dorong anak menerima tantangan
Jika anak berbakat di bidang seni, jangan berpuas diri hanya dengan memasukkannya ke kelas seni. Sebaliknya, dorong anak untuk menguasai bidang lain lain.

”Orang tua cenderung terjebak untuk tidak membiarkan anak-anaknya merasa tidak nyaman. Hal itu menunjukkan bahwa Anda tidak berpikir bahwa mereka mampu melakukannya,” kata Susan Bartell, PsyD, penulis The Top 50 Questions Kids Ask, seperti dikutip situs womansdays.com.

Anak-anak perlu mendorong diri hingga mencapai batas. Jika mereka tidak berhasil di satu bidang, mereka akan berhasil di bidang lainnya.

Ajarkan anak mengamati dan berbaur
”Banyak anak merasa kurang percaya diri ketika bergabung dengan sebuah kelompok,” ujar Eileen Kennedy-Moore, PhD, penulis buku Smart Parenting for Smart Kids. Ajarkan anak untuk mengamati apa yang dikerjakan oleh anak-anak lain, lalu membaur tanpa menyela.

Misalnya, ketika anak-anak lain sedang bermain bola, biasanya bukan gagasan baik bagi anak untuk bertanya apakah dia boleh ikut bermain. Sebab, hal tersebut akan mengganggu permainan dan membuat beberapa anak tergoda untuk menolaknya.

Sebaliknya, latih anak untuk menangkap bola ketika berguling dan melemparkannya kembali. Aksi tersebut akan membuatnya lebih mudah masuk ke dalam permainan.

Kritik tingkah laku, bukan anak
Terlalu banyak kritik yang dilontarkan bisa membuat anak merasa dirinya orang yang buruk. Apalagi jika hal tersebut berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.

Jika anak melakukan kesalahan, pastikan untuk mengkritik tingkah laku yang membuat Anda marah atau sikap yang tidak Anda sukai–bukan dirinya.

Sumber: Media Indonesia

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*