Air dan Ginjal

author : olivia

Kurang Air Ginjal Bermasalah?

Bisa benar, bisa juga tidak. Makanya jangan percaya bahwa kurang asupan air menyebabkan ginjal bermasalah.

Spesialis Ginjal dan Hipertensi FKUI, Dr.dr. Parlindungan Siregar, Sp.PD-KGH di Jakarta (18/3) menyatakan bahwa kurang minum air putih mengakibatkan ginjal adalah mitos yang salah. Namun juga ada benarnya.

Bila fungsi ginjal manusia normal, tak perlu khawatir kalau kekurangan cairan. Paling-paling orang hanya kehilangan 3% cairan tubuhnya yang menyebabkan dehidrasi dan gangguan kognitif. Disarankan minum 2 liter air per hari untuk keseimbangan tubuh.

Akan tetapi, bila seseorang terkena gangguan ginjal – misalnya sudah mencapai stadium 2 – 3, orang tersebut tidak boleh kekurangan cairan. Kalau kekurangan cairan, justru akan memperburuk sakit ginjalnya.

Parlindungan Siregar menambahkan, untuk penderita batu ginjal dianjurkan untuk minum 3 liter per hari karena untuk menghasilkan volume urine 2 liter.

Hal ini berbeda dengan orang yang berusia di atas 60 tahun. Menurut spesialis penyakit ginjal kronik RSCM Jakarta, dr. Dharmeizar, Sp.PD-KGH, untuk orang golongan ini justru dianjurkan untuk tidak boleh minum air terlalu banyak. “Sekitar 1 – 1,5 liter per harinya. Justru kalau kebanyakan akan terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam darah yang berakibat pada gangguan ginjal,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan penelitian, ternyata wanita lebih membutuhkan air lebih banyak ketimbang pria. Idealnya 2 liter per hari, namun untuk wanita bisa mencapai 2 – 2,5 liter per hari.

“Bentuk fisiologi dan pengaruh hormonal yang menjadi penyebabk kebutuhan cairan pada wanita lebih tinggi. Tubuh wanita lebih banyak memiliki tonjolan lemak ketimbang pria,” kata Dharmeizar.

Keseimbangan cairan tubuh pada wanita perlu diperhatikan dengan seksama karena bila dehidrasi wanita akan lebih mudah marah, hilang konsentrasi, lemas, dan aktivitasnya terganggu.

Cara lain untuk mencegah penyakit ginjal adalah dengan mengurangi konsumsi obat-obatan seperti obat multivitamin, obat nyeri, dan jamu pelangsing. Jika kita sudah sudah makan teratur dengan gizi seimbang, maka tak perlu lagi menambah vitamin. Obat-obatan justru akan lebih mudah merusak ginjal. Kalau mau minum obat, konsultasikan dulu dengan dokter.

Sementara itu untuk mencegah penyakit ginjal, selain menerapkan pola hidup sehat, seseorang perlu melakukan pemeriksaan laboratorium sebelum usia 30 tahun. Pemeriksaan itu meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, urine, dan pemeriksaan laboratorium lainnya.

Dirinya menambahkan, gejala yang bisa dikenali bila seseorang mengidap penyakit ginjal adalah kaki dan bawah kelopak mata  bengkak-bengkak dengan intensitas tinggi.

sumber : http://intisari-online.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*