Anak punk dipulangkan ke daerah asal

Anak punk yang sedang mendapatkan pembinaan menumpang kendaraan polisi seusai melaksanakan ibadah shalat jumat di Saree, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (16/12). Sebanyak 65 orang anak punk dari berbagai provinsi di pulau Sumatera dan Jawa yang terjaring penertiban tim gabungan dari Polresta dan Pemerintah Kota Banda Aceh mendapat pembinaan mental dan rohani selama 10 hari di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah. (FOTO ANTARA/Irwansyah Putra)

Puluhan anak punk yang sedang mengikuti pembinaan mental dan rohani di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah Kabupaten Aceh Besar akan dipulangkan kembali ke daerah asal.
“Setelah mendapat pembinaan di SPN Seulawah mereka akan kita pulangkan ke daerah asal, kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Aceh,” kata Wakil Walikota Banda Aceh Illiza Sa`aduddin Djamal di Banda Aceh, Selasa(20/12).
Sebanyak 65 anak punk yang terdiri atas 59 laki-laki dan enam perempuan dari berbagai kabupaten/kota di Aceh dan provinsi di pulau Sumatera dan Jawa sejak 13 Desember 2011 mendapat pembinaan mental dan rohani di SPN Seulawah.
Menurutnya, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Muspida dan Dinas Sosial sudah melakukan rapat koordinasi untuk menindak lanjuti pembinaan terhadap anak punk yang terjaring penertiban tim gabungan pada 10 Desember lalu.

“Khusus untuk anak-anak yang telah bergabung dengan komunitas punk dari kota Banda Aceh akan dikembali kepada orang tuanya dan kita rencanakan untuk memberikan pembinaan lanjutan,” katanya.

Ia berharap setelah mendapatkan pembinaan di sekolah polisi itu, anak-anak punk tersebut tidak lagi hidup dijalanan dan berprilaku sesuai dengan ajaran agama.

Menurutnya, selama ini prilaku yang ditunjukkan anak-anak yang tergabung dalam komunitas punk di Kota Banda Aceh dinilai menyimpang kultur Aceh dan melanggar Syariat Islam.

“Kami ingin mereka mendidik mereka menjadi lebih baik sehingga berguna bagi keluarga, bangsa dan negara,” kata Illiza Sa`aduddin Djamal.

Wakil Walikota Banda Aceh itu juga berharap kepada pihak-pihak tertentu tidak mempolitisir pembinaan terhadap anak punk yang dilakukan Kepolisian Aceh dan Pemerintah Kota itu.

“Jangan hanya mendengar isu negatif terhadap pembinaan yang kami lakukan, silahkan datang dan menyaksikan sendiri, kami hanya ingin mereka menjadi lebih baik,” katanya menambahkan. (IRW/Z002)

sumber : http://www.antaranews.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*