Lampulo terima penghargaaan Desa Wisata 2012

Keuchik Gampong Lampulo, Alta Zaini memegang piagam penghargaan Desa Wisata, didampingi Kadis Pariwisata Aceh, Jasman J Ma’ruf dan Kadis Pariwisata Kota Banda Aceh, Reza Fahlevi di Jakarta, Selasa (25/9)

Desa Lampulo, di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh, yang berhasil bangkit dari keterpurukan akibat tsunami, menerima penghargaan sebagai Desa Wisata 2012, dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Piagam penghargaan diserahkan Wakil Menteri Parekraf, Sapta Nirwanda kepada Keuchik Lampulo, Alta Zaini di  Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (25/9/2012).

“Alhamdulillah, kami warga Lampulo besyukur atas penghargaan ini. Mudah-mudahan kami lebih terpacu lagi mengembangkan Lampulo sebagai desa wisata,” kata Alta seusai menerima penghargaan. Ia hadir bersama fasilitator PNPM Pariwisata Desa Lampulo, Mukhtar Mahmud.

Penghargaan Desa Wisata ini diberikan sebagai apresiasi bagi keberhasilan masyarakat, dalam mengembangkan daerah wisata di desa masing-masing.
Desa Wisata yang masuk dalam nominasi untuk diberikan penghargaan yaitu, desa penerima PNPM Mandiri yang diusulkan Dinas Pariwisata sebanyak 72 desa dari 20 propinsi di Indonesia. Sementara, Desa Lampulo, merupakan satu dari 24 desa di Aceh yang menerima bantuan PNPM Pariwisata.

“Ini adalah penghargaan pertama untuk desa yang diberikan pemerintah, dan Aceh langsung mendapat penghargaan. Ini bukti sukses warga mengembangkan desanya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Reza Fahlevi.

Selain menerima piagam penghargaan, Desa Lampulo juga menerima hadiah uang tunai Rp 5 juta untuk pembinaan pengembangan wisata. Penyerahan penghargaan Desa Wisata itu juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Aceh Prof Jasman J Ma’ruf, mewakili Gubernur Aceh.

sumber : aceh.tribunnews.com

————————————–

10 Desa penerima penghargaan Desa Wisata 2012: mendapatkan piala, piagam, dan hadiah uang Rp 20 juta (juara I), Rp 15 juta (juara II), Rp 10 juta (juara III), dan penghargaan pembinaan 7 desa masing-masing Rp 5 juta.

A. Untuk Penghargaan Utama:

  1. Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, DI Yogyakarta,
  2. Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, DI Yogyakarta,
  3. Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur, Pekalongan, Jawa Tengah.

B. PENGHARGAAN HARAPAN

  1. Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah,
  2. Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, Jawa Tengah,
  3. Kelurahan Bungus Selatan, Kecamatan Taluang Kabuang, Padang, Sumatera Barat,
  4. Desa Pandai Sikek, Kecamatan X. Koto, Tanah Datar, Sumatera Barat,
  5. Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh,
  6. Desa Karangtengah, Kecamatan Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta,

C. PENGHARGAAN KHUSUS

  1. Desa Kembangarum, Kecamatan Turi, Sleman, DI Yogyakarta

sumber : www.tribunnews.com

————————————–

Profil Gampong Lampulo :

Gampong Lampulo terletak di pinggiran Krueng Aceh yang terhubung hingga kelaut. Termasuk salah satu desa di Kec. Kuta Alam, Banda Aceh. Jumlah penduduk pada akhir tahun 2010 adalah 5.071 jiwa, dengan komposisi penduduk laki-laki 2.746 jiwa dan perempuan 2.325 jiwa.

Luas wilayah : 154,5 Ha dengan batas-batasnya sebagai berikut :

  • – Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Lamdingin/Deah Raya.
  • – Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Mulia.
  • – Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Lamdingin.
  • – Sebelah Barat berbatasan dengan Krueng Aceh/Peulanggahan.

Terdiri dari 4 Dusun :

  1. Dusun Teuku Tuan Dipulo
  2. Dusun Malahayati
  3. Dusun Tgk. Disayang
  4. Dusun Teuku Teungoh

Visi : Terwujudnya sumber daya manusia dalam penguasaan iptek dan imtaq serta amanah

Misi :

  1. Mewujudkan syariat Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan.
  2. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam penguasaan iptek dan imtaq.
  3. Menciptakan suasana yang mendukung berkembangnya potensi yang dimiliki masyarakat dalam berkarya sehingga terwujudnya pemperdayaan ekonomi yang mandiri.
  4. Meningkatkan kemampuan aparatur gampong dalam rangka memantapkan kinerja pemerintahan gampong baik dalam disiplin, pelayanan, tertib administrasi dan transparansi.
  5. Memantapkan wawasan berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 Asal Usul Gampong

Awalnya bersatu dengan Gampong Lampulo Ujung Peunayong, yang sekarang terpisah menjadi tiga Gampong, yaitu LAMDINGIN, LAMPULO dan MULIA, yang semua tunduk pada Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Gampong yang pertama melakukan pemekaran adalah Gampong LAMDINGIN yaitu pada tahun 1958, baru pada tahun 1963 LAMPULO UJUNG PEUNAYONG pada masa pemerintahan Keuchik Nago terpisah, untuk sebelah selatan menjadi Gampong MULIA dan sebelah utara menjadi Gampong LAMPULO. Pada Tahun 1985  masuk menjadi salah satu Gampong dalam Kotamadya Banda Aceh yaitu dalam Kecamatan Kuta Alam.

Sejarah Kepemerintahan Gampong

  1. Periode 1963 – 1974 : Keuchik M. ALI.
  2. Periode 1975 – 1976 :  Keuchik HAMZAH (hanya sebagai Pj./6 bulan)
  3. Periode 1976 – 1984 : Keuchik H. ABDULLAH HUSEN
  4. Periode 1985 – 1992 : Keuchik IBNU ABBAS
  5. Periode 1993 – 2007 : Keuchik H. M. YUSUF ZAKARIA
  6. Periode 2008 – sekarang : Keuchik ALTA ZAINI

beberapa prestasi :

  • Juara II Lomba Desa tingkat Kota Banda Aceh tahun 2009
  • Juara Terbaik I Lomba Desa tingkat Kota Banda Aceh tahun 2010
  • Juara Terbaik ke II pada Lomba Gampong Tingkat Provinsi Aceh tahun 2010

sumber : www.scribd.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*