BANDA ACEH – Sekitar 45 ibu rumah tangga (IRT) dari sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh, dilatih daur ulang plastik menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis. Pelatihan kerajinan tangan dari sampah plastik yang berlangsung selama tiga hari sejak Senin (1/10) di Aula Balaikota Banda Aceh ini, merupakan kerajinan yang bisa menjadi alternatif peluang usaha tambahan bagi para ibu rumah tangga.
Seperti diketahui, plastik merupakan bahan kebutuhan yang banyak dipergunakan dalam kehidupan modern. Namun, sisa atau sampah dari plastik menjadi permasalahan tersendiri bagi lingkungan. Karenanya, salah satu solusinya adalah mengurangi penggunaan bahan yang berasal dari plastik atau mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat. Sehingga, melalui pelatihan daur ulang ini, plastik bisa diolah menjadi aneka kerajinan yang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik. Peluang usaha kerajinan sampah plastik ini disamping mendatangkan rezeki juga mengurangi polusi akibat sampah plastik.
Ketua Dekranasda Banda Aceh Ir Nurshanty menyebutkan, pelatihan 45 kaum perempuan ini, merupakan lanjutan kegiatan Dekranasda Kota Banda Aceh untuk melatih ibu-ibu perajin menuju kemandirian ekonomi. Pada tahap awal yang lalu ditempat yang sama Dekranasda Kota Banda Aceh yang dipimpin Ny Mawardy Nurdin tersebut juga melaksanakan pelatihan pemanfaatan kain perca (kraftologi) bagi 50 perajin dari sembilan kecamatan.
Ketua Dekranasda Kota Banda Aceh Ir Nurshanty Mawardy dalam sambutannya mengatakan, kegiatan tersebut merupakan wujud dari dukungan Dekranasda Kota Banda Aceh terhadap program pemerintah Kota Banda Aceh yaitu menjadikan Kota Banda Aceh sebagai barometer pertumbuhan ekonomi di Aceh.
Oleh karenanya, pelatihan daur ulang plastic bag ini diharapkan dapat menciptakan peluang usaha, sehingga dituntut untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi untuk menghasilkan produk unggul yang ramah lingkungan.
Sementara Ketua Panitia, Nurbaiti menjelaskan, pelatihan daur ulang bahan plastik menghadirkan tiga instruktur kraftologi, seperti Riva Syamsuddin, Mutia, dan Zulfikar. Dijelaskannya, pelatihan yang berlangsung selama 3 hari tersebut diikuti oleh 45 perajin dari sembilan kecamatan.
Dekranasda Kota Banda Aceh mengadakan tiga kegiatan, yaitu pelatihan bagi ibu-ibu perajin seperti pelatihan pemanfaatan kain perca (kraftologi), pelatihan daur ulang dan pelatihan bordir yang berlangsung hingga 4 Oktober 2012. (awi)
sumber : aceh.tribunnews.com
Leave a Reply