Wali Kota Minta Mahirah Raih Laba Rp1 M Tahun Ini

Peringati HUT ke 3 Secara Sederhana

Banda Aceh – Sejak diresmikan 24 April 2018 lalu, Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) PT Mahirah Muamalah sudah berusia 3 tahun.

HUT ke 3 bank mikro milik Pemko Banda Aceh ini diperingati secara sederhana di Kantor Mahirah kawasan Simpang Lima, Selasa (27/4/2021). Kegiatan ini digelar dengan penerapan protokol kesehatan dimana hadirin seluruhnya wajib memakai masker, diatur jarak dan di cek suhu tubuh sebelum memasuki ruangan.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman bersama Wakil Wali Kota, Zainal Arifin, Sekdakota Amiruddin menyantuni anak yatim sebagai tanda rasa syukur atas keberhasilan lembaga keuangan tersebut telah mampu berkontribusi bagi masyarakat Banda Aceh meski usianya baru menginjak 3 tahun.

Direktur Utama T Hanansyah, Direktur Mufied Al Kamal bersama Komisaris Utama Ir Bahagia dan Dewan Pengawas Syariah juga ikut menyerahkan santunan kepada anak yatim.

Wali Kota dalam sambutannya mengaku bahagia dengan apa yang telah dicapai Mahirah Muamalah sejauh ini.

“Sesuai dengan cita-cita awal, bank ini harus bermanfaat bagi ummat, InsyaAllah sejauh ini sudah mampu berkontribusi bagi masyarakat kota, terutama masyarakat kecil,” kata wali kota.

Mahirah, lanjutnya meski di usianya yang baru tiga tahun sudah menunjukkan kinerja terbaiknya.

“Kita apresiasi, baru berdiri tiga tahun tapi sudah meraih laba dan menyetor PAD,” kata Aminullah.

“Saya prediksi dulu lima tahun, tapi tiga tahun sudah bisa setor PAD, ini luar biasa,” tambahnya seraya menyebutkan Mahirah didirikan dengan modal awal Rp4,5 M.

Dalam kesempatan ini, wali kota berharap Mahirah terus memperbesar sektor pembiayaan sehingga angka kemiskinan dan pengangguran terus menurun ke depannya.

Sebagaimana diketahui, kata wali kota, peran Mahirah semakin nyata dalam membantu masyarakat berpenghasilan rendah, mendorong tumbuh dan berkembangnya UMKM serta memerangi rentenir.

“Angka kemiskinan pada 2017 sekitar 7,44% turun menjadi 7,25% pada 2018. Kemudian pada 2020 turun menjadi 6,90%. Dan saat ini Banda Aceh satu-satunya daerah yang masuk dalam zona hijau kemiskinan di Aceh,” kata Ketum MES Provinsi Aceh.

Sementara ketergantungan masyarakat terhadap rentenir terus menurun drastis. Hasil survey yang dilakukan Yayasan Rumah Harta Umat bekerjasama dengan ASA Solution pada 2020 lalu, pedagang di lima pasar besar di Banda Aceh yang masih berhubungan dengan rentenir hanya 2% saja. Jauh menurun dari tahun sebelumnya yang masih 80%.

Dengan segala pencapaian yang telah ditunjukkan Mahirah, Aminullah yakin Lkms mikro tersebut akan terus berkembang dan terus berkontribusi besar bagi masyarakat kota. Ia pun tak ragu meminta kepada Mahirah tahun ini bisa meraih laba Rp1 M.

“Saya lihat tahun 2020 lalu sudah bisa raih laba hingga Rp.150 juta, sudah mampu setor PAD meski masih kecil. Tahun ini Saya minta Mahirah bisa raih laba Rp1 M dan bisa setor PAD Rp.500 juta,” kata Aminullah.

Sesuai laporan dari pihak Mahirah yang disampaikan Direktur Mufied Al Kamal, lembaga keuangan itu terus berkembang dengan total asset saat ini Rp37,6 M.

Meski bank kecil, tapi Mahirah berani menggelontorkan uang kepada masyarakat kecil sebagai modal usaha hingga Rp.21 M lebih di sektor pembiayaan.

Dalam usianya yang menginjak tiga tahun, Mahirah terus mendapatkan kepercayaan masyarakat. Hal itu ditandai dengan berhasilnya Mahirah mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp32 M.

Sejauh ini, lembaga yang dipimpin T Hanansyah sebagai Dirut ini sudah memiliki nasabah 7750 orang dan debitur 3240 orang.

Pada momen HUT ke 3 tahun ini, Mahirah memberikan penghargaan kepada 5 debitur terbaik dari 5 program berbeda. Kemudian juga digelar lomba foto dan memilih 5 foto terbaik sesuai tema yang telah ditentukan yakni pemberdayaan UMKM.[]