Eks Pasar Peunayong Dijadikan Pusat Kuliner Terbesar di Banda Aceh

*Wali Kota Letakkan Batu Pertama Tanda Dimulai Pembangunan*

Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan penataan kawasan eks Pasar Peunayong, Kamis, 23 Juni 2022. Di atas lahan seluas empat ribuan meter persegi, akan dibangun pusat wisata kuliner terbesar di Ibukota Provinsi Aceh.

Wali Kota Aminullah mengatakan proyek pembangunan strategis tersebut akan mengubah wajah Banda Aceh ke depan. “Dananya kita dapatkan dari pemerintah provinsi -pengalihan aset BMEC (Banda Aceh Convention Hall). Tahun ini kita menerima Rp 20 miliar, yang salah satunya kita gunakan untuk membangun ini.”

Pembangunan pusat kuliner baru dan terbesar itu, diharapkannya akan memberi multiplier effect bagi Banda Aceh. “Tempat ini akan kita bangun sedemikian indah dan menarik untuk menambah destinasi wisata, sehingga mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Ini sebagai penunjang sektor wisata Banda Aceh,” ujarnya.

Saat masih difungsikan sebagai Pasar Peunayong, kawasan tersebut sudah begitu semrawut. “Di atas lahan yang sempit, semua pasar dulu ada di sini. Akibatnya menjadi biang kemacetan dan kumuh. Pedagang dan pembeli pun menjadi tak nyaman. Dan tahun lalu, Pasar Peunayong sukses kita relokasi ke tempat yang lebih representatif di Lamdingin.”

Dengan kehadiran ruang publik baru di eks Pasar Peunayong itu, wali kota juga mengharapkan akan membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat. “Kita masih terus berupaya menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Oleh sebabnya, kita ingin meningkatkan peran para pelaku usaha, terutama UMKM untuk mendongkrak perekonomian kota,” katanya.

Kepada kontraktor pelaksana, konsultan pengawas, dan dinas terkait, Aminullah meminta agar pembangunan pusat wisata kuliner baru itu bisa diselesaikan tepat waktu, dan difungsikan dalam tahun ini. “Saya minta minta semua jajaran saling mendukung, di mana ada kendala segera diselesaikan. Pak Camat, Pak Keuchik, dan masyarakat juga mohon dukungannya agar pembangunan berjalan lancar.”

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banda Aceh Ahmad Putra, mengatakan proyek penataan eks lahan Pasar Peunayong seluas 4.273 meter persegi tersebut, nantinya dapat dimanfaatkan sebagai ruang publik. “Juga untuk mewujudkan kesinambungan pembangunan pariwisata dengan konsep waterfront city sekaligus meningkatkan perekonomian.”

Adapun anggaran pembangunan proyek tersebut, sebut Ahmad, senilai Rp 17 miliar. “Pengerjaan proyek ini dilaksanakan oleh PT Fata Perdana Mandiri. Dananya Rp 17 miliar dari APBK Banda Aceh tahun anggaran 2002. Sesuai kontrak, waktu kerjanya selama 180 hari kalender, terhitung mulai hari ini Rabu 23 Juni 2022,” katanya.

Turut hadir pada prosesi groundbreaking pembangunan penataan kawasan eks Pasar Peunayong pagi tadi, Sekdako Banda Aceh Amiruddin bersama para asisten, staf ahli, dan kepala SKPK terkait, serta kontraktor pelaksana, dan pihak konsultan pengawas. Hadir pula perwakilan unsur Forkopimda, Muspika, dan perangkat gampong setempat. (*)